Blog •  13/12/2021

713,53 Ha Padi dan Jagung Puso Akibatkan Petani Merugi hingga Rp17,459 Miliar

Something went wrong. Please try again later...
© Gapoktan Mekarjaya
© Gapoktan Mekarjaya

Sukadana (Lampost.co) –- Sebanyak 713,53 hektare lahan tanaman padi dan jagung puso karena terendam banjir berhari-hari. Para petani di sembilan kecamatan di Lamtim mengalami kerugian hingga mencapai Rp17,459 miliar.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sutrisna menjelaskan 713,53 hektare lahan tanaman yang puso itu terdiri dari 584,65 hektare lahan tanaman padi dan 128,88 hektare tanaman jagung.

Untuk tanaman padi yang puso terdapat tambahan luas  dari sebelumnya 541,10 hektare menjadi 584,65 hektare. Sementara untuk lahan tanaman jagung yang puso tidak ada tambahan yaitu tetap 128,88 hektare.

Sebanyak 584,65 hektare tanaman padi yang puso itu usia tanam rata-rata antara 30 hingga 45 hari. Ratusan hektare itu tersebar di delapan kecamatan yaitu, Wawaykarya seluas 47,25 hektare, Sekampungudik (132 ha), Waybungur (5 ha), Wayjepara (81,35 ha), Brajaselebah (268 ha), Batangharinuban (10 ha), Bumi Agung (37 ha), dan Pekalongan (4,55 ha).

Kemudian untuk 128,88 hektare tanaman jagung dengan usia tanam rata-rata 45 sampai 50 hari yang mengalami puso tersebur di lima kecamatan yaitu, Wawaykarya seluas 9,5 hektare, Sekampungudik (68 ha), Purbolinggo (42,13 ha),  Waybungur (5 ha), dan Batangharinuban (4,5 ha).

Sutrisna menjelaskan dari 584,65 hektare lahan yang terendam banjir itu, para petani kehilangan potensi panen padi sebanyak 3.507,9 ton gabah,  dengan asumsi produktivitas rata-rata 6 ton gabah/hektare. Dengan harga gabah kering panen yang mencapai Rp4.000/kg, berarti kerugian yang dialami para petani akibat 584,65 hektare tanaman padi merka puso mencapai sekitar Rp14,031 miliar.

Sedangkan dari 128,88 hektare lahan tanaman jagung yang terendam banjir, para petani kehilangan potensi panen sebanyak 902,16 ton jagung, dengan asumsi produktivitas rata-rata 7 ton jagung/hektare.

Dengan harga jagung kering panen yang mencapai Rp3.800/kg, maka kerugian yang dialami para petani akibat 128,88 hektare tanaman jagung mereka puso mencapai sekitar Rp3,428 miliar.

“Jadi, dari total 713,53 hektare yang terdiri dari 584,65 hektare tanaman padi dan 128,88 hektare tanaman jagung yang puso akibat terendam banjir itu. Para petani di sembilan kecamatan tersebut mengalami kerugian total mencapai sekitar Rp17,459 miliar,” kata Sutrisna.

Dia menambahkan hingga kini pihaknya terus mendata secara perinci lahan tanaman padi dan jagung  yang puso akibat terendam banjir. Hasil pendataan tersebut nantinya akan dijadikan bahan untuk mengajukan permintaan bantuan ke kementerian pertanian.

Sumber: Lampost