Blog •  19/10/2020

Awalnya, Panenan Merosot Tajam

Something went wrong. Please try again later...
© HABIBAH A. MUKTIARA
© HABIBAH A. MUKTIARA

Ahmad Yatim Setiawan adalah salah seorang petani asal dari Desa Tawang, Kecamatan Purwoasri yang sudah mantap beralih ke sistem pertanian organik. Kini, tak hanya menjadi petani, Yatim bersama kelompok taninya juga merambah ke bidang pengemasan dan penjualan beras kemasan.

Kisah sukses Yatim dan kelompoknya tak diperoleh dengan mudah. Suka duka mulai diretasnya sejak 2016. “Dari desa ini saya adalah petani pertama yang menanam padi secara organik,” kenang Yatim.

Sebenarnya, setahun sebelum beralih menjadi petani organik, dia sudah mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia. Namun, saat itu justru tantangan berat yang dia terima. Hasil panennya merosot tajam. Dari lahan 0,7 hektare, hasil panennya turun hingga 50 persen bila dibandingkan bertani cara konvensional. Namun pada tahun kedua hasil panennya sudah mulai menyamai cara tanam konvensional.

Dari data yang didapatkan, kini di Kecamatan Purwoasri terdapat lahan seluas 24,17 hektar ditanami beras organik. Dari luas tersebut, dalam sekali panen dapat menghasilkan beras sebanyak 73.61 ton.

Karena belum memiliki pengalaman mereka sempat kesulitan dengan pemasaran. Awalnya mereka sering mendapatkan komplain. Beras mereka cepat sekali berkutu. Padahal seharusnya beras organik bebas kutu. Ternyata, metode pengemasan yang menjadi masalahnya.

“Karena kami juga di bawah bimbingan BI, jadi diberi alat vakum,” terangnya.

Kelompok tersebut mendapatkan mesin vakum pada 2018. Mesin vacum packaging merupakan alat pengemas barang yang mampu menghilangkan udara sebelum proses penyegelan. Karena dalam kemasan tidak ada udara, membuat beras tidak mudah terkena serangan kutu.

Karena beras organik, harganya jauh lebih mahal dibanding beras konvensional. Meski begitu, beras organik ini banyak peminatnya. Untuk pemasaran juga mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan, dan Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri. Beras yang diberi nama Orila ini selain dijual di Serambi Tani dan Sentra Industri Kreatif juga dijual di beberapa swalayan. Bahkan hingga luar kota.

Untuk pengiriman wilayah Jakarta dilakukan satu bulan sekali. Dalam sekali kirim bisa sekitar satu kuintal beras. Mulai dari jenis beras merah, hitam, dan putih.

Sumber: Radar kediri