Blog •  22/06/2020

Benih dan Tanaman Padi Diserang Hama Tikus, Petani di Sukorejo Gusar

Something went wrong. Please try again later...
© AINUL HAFIDZ/JAWA POS RADAR JOMBANG
© AINUL HAFIDZ/JAWA POS RADAR JOMBANG

JOMBANG – Sejumlah petani di Dusun/Desa Sukorejo, Kecamatan Perak kini tengah gusar akibat serangan hama tikus di wilayahnya. Tidak hanya tanaman padi yang sudah ditanam, tikus juga menyerang benih padi. Petani harus merogoh uang lebih besar untuk membuat bedengan.

Seperti yang terlihat Jumat (19/6) siang kemarin. Beberapa petani terlihat tengah sibuk menata plat seng di sawah. Plat ini, dipasang di sekeliling lokasi penyemaian benih padi. ”Ini sedang mengganti bedengan, awalnya plastik sudah mulai sobek-sobek diterjang tikus, sekarang pakai seng,” ucap Sutawi, 48, salah satu petani.

Bedengan ini, sengaja dipasang untuk menghalau hama tikus. Maklum, menurut Tawi, tikus memang sedang mengganas di wilayah itu. Sejumlah benih petani pun jadi sasaran hama pengerat ini. ”Plastik kemarin masih tembus, ini benihnya juga sudah mulai banyak yang rusak juga, makanya kita coba pakai seng, kan lebih kuat,” lanjutnya sembari menunjukkan benih yang rusak diserang tikus.

Tak hanya benih, hama tikus tikus juga menyerang tanaman padi yang baru ditanam. ”Misalnya di dusun sebelah itu, lebih parah kondisinya, karena sudah tanam duluan. Ini saja kita juga kejar-kejaran dengan tikus, jangan sampai sebelum tanam benih habis duluan,” tambahnya.

Bukan tanpa upaya, petani disebutnya sudah berusaha keras menanggulangi hama tikus. Setiap hari petani di sini memburu tikus, mulai dengan cara manual pakai kayu hingga pemasangan racun tikus.namun hasilnya belum maksimal. ”Padahal setiap hari itu sudah gropyokan, bahkan sehari bisa sampai lebih 500 tikus dibunuh, tapi tetap tidak terkendali,” lontarnya.

Banyaknya gundukan tanah di lokasi itu, membuat tikus bisa sangat nyaman berlindung dan jadi sarang yang aman. ”Di sini sejak dulu memang langganan, kalau tanam awal serangannya tikus, habis itu hama kul, setelah itu nanti burung emprit,” pungkasnya.

Sumber: Radar Jombang