Blog •  23/02/2021

Bupati Landak Karolin Margret Natasa Tanam Perdana Jagung Desa Amboyo Inti

Something went wrong. Please try again later...
© TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
© TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Bupati Landak Karolin Margret Natasa laksanakan penanaman perdana tanaman jagung di Dusun Jamai, Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, pada areal lahan Kelompok Tani (Poktan), Senin 22 Februari 2021. 

Penanaman tersebut dilaksanakan bersama Dandim 1201/Mempawah, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalimantan Barat, Ketua KTNA Kabupaten Landak, Kepala Desa Amboyo Inti dan Kelompok Tani Mengalir bersama masyarakat. 

Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan, bahwa dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti lahan Replanting sawit dapat mendukung Program Nasional yaitu menjaga ketahanan pangan Nasional masa pandemi COVID-19 di Kabupaten Landak.

“Karena kalau menanam jagung dilahan replanting yagn baru dibuka pasti akan belum terlalu bagus untuk tanam pertama, karena tanahnya masih keras yang sudah puluhan tahun ditanami sawit dan belum lagi ada akar dan segala macam. Ketika tanam yang kedua dan ketiga malah lebih bagus hasilnya, karena tanah sudah lebih lembut, lebih gembur, dan ada juga yang diselingi dengan tanam sayur dengan jagung. Intinya jangan biarkan tanah Kita menganggur," tutur Bupati Landak Karolin Margret Natasa.

Karolin Natasa mengingatkan, para pekebun sawit mandiri yang sudah melakukan Replanting lahan sawit ke tanaman jagung dapat membentuk Kelompok Tani atau bergabung ke kelompok tani, yang bertujuan agar terdaftar ke dalam data Simluhtan dan mendapatkan Kartu Tani.

Bupati Landak ini, mendorong masyarakat menanam jagung karena di Kabupaten Landak saat ini produksi jagung nomor dua se-Kalimantan Barat.

“Mohon juga pendampingan dari KTNA agar para pekebun mandiri yang sekarang ini dulu merupakan plasma dari PTPN, mulai menggabungkan diri dalam kelompok-kelompok tani dan mendaftarkan dirinya kedalam Simluhtan. Setelah di Simluhtan, nanti Kami masukkan ke dalam e-RDKK sehingga bapak dan ibu bisa membeli pupuk bersubsidi. Oleh karena itu, kedepan akan ada perubahan sistem untuk membeli pupuk bersubsidi harus menggunakan Kartu Tani," ungkapnya.

Tanam perdana jagung di Dusun Jamai, Desa Amboyo Inti ini memiliki luas areal sekitar 3 hektare dan berkerjasama dengan Konta Tani Nelayan Andalan (KTNA) dengan swadaya, sehingga penanaman jagung ini akan dilakukan secara bertahap. 

Sumber: TRIBUNPONTIANAK