Blog •  08/11/2021

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Cabai di Rumah agar Tumbuh Subur dan Berbuah Lebat

Something went wrong. Please try again later...

TRIBUNBATAM.id - Makan tanpa sambal rasanya ada yang sesuatu yang kurang. 

Ini merupakan sebagian besar orang yang menganggap rasa pedas dari cabai menjadi teman yang pas pada masakan yang mereka nikmati. 

Ya, memiliki rasa yang pedas cabai menjadi primadona dalam setiap menu masakan.

Layaknya garam, cabai bisa menjadi bahan dapur yang wajib ada dalam setiap masakan, meski takarannya berbeda-beda sesuai selera penikmatnya.

Cabai ini juga memiliki gizi yang baik untuk kesehatan manusia.

Dilansir dari Ketahananpangan.semarangkota.go.id, cabai mengandung banyak nutrisi, seperti kalium, natium, serat, protein, kalsium, zat besi, vitamin A, B6, B12, C, dan D.

Lantaran memiliki banyak 'penggemar' harga cabai di pasaran kerap tidak stabil. Jika stok di pasaran terbatas, harganya bisa melonjak drastis bahkan pernah mencabai 100-an ribu. 

Cara yang paling pas bagi ibu rumah tangga dengan menanamnya sendiri di rumah. Menanam cabai juga mudah dibudidayakan. Namun tanaman cabai harus dirawat dengan baik.

Berikut beberapa cara merawat cabai agar berbuah lebat.

1. Pilih Benih Cabai Berkualitas

Sebelum Anda menanam cabai dan melakukan perawatan, hal pertama yang dilakukan adalah memilih benih cabai dengan kualitas terbaik.

Benih cabai yang baik adalah yang sudah tua, berwarna merah menyala, masih segar, tidak keriput, dan tangkainya berwarna hijau segar.  

Anda juga dapat membeli benih yang siap tumbuh di toko tanaman dengan memperhatikan kondisi kesehatan tanaman.

Jika masih berbentuk biji-bijian, Anda dapat mengetesnya dengan air dan lihat keesokan harinya.

Jika biji cabai tenggelam, maka ini biji terbaik yang bisa ditanam.

2. Penyiraman dan Pemupukkan Secara Berkala

Setelah biji selesai disemai, Anda perlu melakukan perawatan rutin seperti menyiram dan memberi pupuk.

Sebelumnya, gunakan media tanam berupa campuran pupuk, sekam, dan tanah humus dengan perbandingan 2:1:3 agar cabai cepat berbuah.

Lalu, sirami tanaman cabai pagi dan sore secukupnya.

Saat pagi hari, Anda dapat menyiram dengan air bekas cucian beras, sedangkan sore dapat menggunakan air biasa.

Pastikan Anda juga menggunakan pot tanaman dengan lubang drainase yang baik.

Pupuk yang digunakan sebisa mungkin gunakan pupuk organik, seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.

Pupuk organik lebih baik digunakan untuk skala pertanian rumah tangga karena lebih aman untuk lingkungan.

Berikan pupuk kepada tanaman dengan jarak waktu dua minggu sekali.

Letakkan pupuk ke atas permukaan yang dekat dengan akar tanaman.

3. Pemangkasan

Pemangkasan tanaman cabai sangat diperlukan agar tanaman terhindar dari hama serta menjadikan tanaman lebih bersih.

Untuk melakukannya, Anda membutuhkan gunting tanaman.

Gunting pucuk tanaman agar struktur tanaman lebih terjaga. Namun, jangan potong daun muda atau buah yang masih kecil. Lakukan pemangkasan ini selama satu bulan sekali.

Saat tanaman cabai tumbuh semakin besar, ada baiknya Anda memasang penopang dari bambu atau kayu kecil agar pohonnya dapat berdiri kokoh dan tidak patah bila tertiup angin.

4. Pemberian Vitamin Khusus Tanaman Cabai

Tanaman cabai membutuhkan sumber vitamin yang cukup yang sebenarnya dapat diperoleh dari unsur hara di dalam tanah.

Unsur hara berfungsi untuk memudahkan proses metabolism sel, pembentukan enzim, dan hormon.

Selain itu, dbutuhkan vitamin B1 sampai dengan vitamin B12 untuk membantu pembentukan akar, batang, dan daun. Vitamin B kompleks ini dapat diperoleh dari air cucian beras.

Namun, untuk mendapatkan vitamin yang lebih baik lagi, Anda dapat menggunakan vitamin khusus tanaman cabai yang dijual di toko tanaman.

Dengan memberikan nutrisi yang baik, tanaman cabai akan lebih mudah dan cepat berbuah.

Sumber: TRIBUNBATAM