Blog •  17/11/2021

DKPP Buleleng Gencarkan Program Mina Padi, Hasilnya Naik Berlipat

Something went wrong. Please try again later...
© bulelengkab.go.id
© bulelengkab.go.id

bali.jpnn.com, BULELENG - Pemerintah Kabupaten Buleleng gencar budi daya mina padi berbasis organik untuk meningkatkan nilai ekonomi lahan pertanian. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng I Gede Putra Aryana mengatakan, dengan menerapkan mina padi, petani tidak perlu menggunakan pupuk kimia. Pasalnya, ikan hasil budi daya pada petak sawah tersebut akan memberikan pupuk organik terhadap tanaman padi melalui kotorannya.

Aryana mengatakan, meski petani perlu menyisihkan sebagian luas lahan untuk kolam ikan, penerapan mina padi memberikan peningkatan penghasilan yang signifikan karena gabah yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Menurutnya, dulu hasil panen pada lahan pertanian seluas 50 are hanya mencapai 8 kwintal. Namun, setelah menjalani program mina padi, bisa meningkat menjadi 10 kwintal lebih.

“Artinya akan ada peningkatan produksi justru ketika lahan yang 50 are itu dikurangi untuk lahan kolam, kan ada yang berkurang itu beberapa are,” kata Putra Aryana. Selain mendapatkan hasil panen dari padi yang telah ditanam, petani tentu juga dapat mendulang keuntungan dari penjualan ikan yang dibudidayakan dengan waktu yang lebih cepat dari masa panen padi.

“Ikannya memang baru empat bulan sudah bisa dipanen,” imbuhnya.

Melihat keberhasilan mina padi, Aryana berencana akan mewujudkan pertanian mina padi yang seluas-luasnya kepada para petani di Kabupaten Buleleng. Pihaknya memberikan bantuan berupa pembinaan dan pembibitan ikan jenis nila. Salah satu kelompok tani di Kabupaten Buleleng yang berhasil menerapkan mina padi Kelompok Bantas Lestari dari Desa Panji. Perbekel Panji Made Ariawan mengatakan, petani merasakan manfaat yang sangat besar dari penerapan mina padi yang sudah melewati tiga kali panen itu.  Perbekel Made Ariawan mengungkapkan, kunci keberhasilan penerapan mina padi di Desa Panji adalah ketersediaan air yang bersih dan memadai. “Kebetulan kita punya sumber air klebutan (mata air), itu khusus untuk beberapa petak sawah yang ada di sana kurang lebih sekitar 4,5 hektare,” jelasnya. Perbekel Mangku Panji mengatakan, tantangan yang harus dihadapi adalah kehadiran hama pemangsa ikan nila yang berada di kolam mina padi yaitu biawak dan burung.

Untuk mengatasi hal itu, kata Mangku Panji, kinerja dari kelompok mina padi dalam melakukan pengawasan adalah faktor penting yang dapat mencegah hama tersebut. Perbekel Mangku Panji berharap keberhasilan penerapan mina padi di desa yang dipimpinnya itu dapat menjadi inspirasi bagi para petani lain. Baik yang di Desa Panji maupun desa lainnya untuk turut diterapkan juga sehingga peningkatan penghasilan dapat dicapai.

Sumber: Bali JPNN