Blog •  18/04/2022

Dinas Pertanian Sebut Stok Pangan Cukup Jelang Lebaran

Something went wrong. Please try again later...
PANTAU - Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana sedang memantau produksi berbagai tanaman pangan dan hortikultura menjelang hari Raya Idul F © Bali Tribune
PANTAU - Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana sedang memantau produksi berbagai tanaman pangan dan hortikultura menjelang hari Raya Idul F © Bali Tribune

balitribune.co.id | Mangupura - Guna memastikan produksi berbagai jenis pangan di tingkat petani menjelang hari raya Idul Fitri mendatang, Dinas Pertanian dan Pangan terus melakukan pemantauan dan pendampingan kepada petani dan produsen untuk menjamin ketersediaan pasokan pasar dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana saat dikonfirmasi Minggu (17/4) mengungkapkan berdasarkan hasil perhitungan dan pemantauan di lapangan, apabila tidak ada kendala cuaca dan serangan penyakit, beberapa jenis komoditi pangan strategis seperti beras, cabai, daging sapi dan daging ayam produksinya masih cukup aman untuk menyongsong hari raya ini.

Menurut Wijana, khusus untuk komoditi beras saat ini sedang musim panen raya padi meskipun kondisi cuaca yang tidak menentu dan sempat ada serangan hama wereng coklat serta kelangkaan buruh panen. Namun berdasarkan pantauan di lapangan, produksi gabah cukup baik rata-rata 6,2 ton/Ha. Sampai bulan April ini luas panen padi tercatat 1.833 Ha dengan produksi 9.117,09 ton atau setara beras 5.154,51 ton sedangkan kebutuhan beras 4.022,54 ton atau surplus 1.131,98 ton.

Sedangkan untuk cabai rawit yang sering bergejolak, saat ini terdapat sekitar 42,02 Ha tanaman cabai yang siap panen dan mampu berproduksi sekitar 230,02 ton dengan kebutuhan cabai setiap bulan 120,90 ton atau surplus 109,12 ton.

Begitu pula untuk produksi daging sapi tercatat 100,65 ton, kebutuhan 68,23 ton/bulan sehingga masih surplus 32.42 ton. Produksi daging ayam yang diperkirakan masih mencukupi namun khusus untuk telur ayam diakuinya masih minus sekitar 184,83 ton tetapi biasanya tidak sampai kekurangan persediaan di pasar karena lancarnya alur distribusi pasokan telur dari daerah lainnya.

SUMBER: BALI TRIBUNE