Blog •  12/12/2019

Dukung Ketahanan Pangan, Corteva Promosikan Padi Hibrida

Something went wrong. Please try again later...

Agrofarm.co.id - Menyusul kesuksesan benih jagung hibrida di Indonesia, perusahaan benih asal Amerika Serikat yang akan resmi menjadi perusahaan independen pada 1 Juni 2019 dan melenggang di stock exchange, Corteva, telah siap memperkenalkan benih padi hibrida di Indonesia. Seperti halnya benih jagung hibrida, benih padi hibrida diharapkan akan meningkatkan hasil panen hingga 20 persen sehingga dapat mendukung ketahanan pangan.

“Jagung hibrida kami bertujuan untuk meningkatkan panen sampai 20%.Jadi kami melihat ada kesempatan yang sama untuk padi hibrida. sehingga panen beras petani juga dapat meningkat hingga 20%. Sebagai gambaran, padi hibrida kami sudah digunakan di India dan Filipina, dengan hasil yang sukses,” tutur COO Agriculture Division of DowDuPont sekaligus CEO Corteva Agriscience, Jim Collins (19/3/2019).

Peningkatan hasil produksi/panen menjadi solusi bagi keterbatasan lahan pertanian. Farra Siregar (ASEAN Managing Director Corteva Agriscience) mengatakan bahwa peran Corteva tidak hanya sebagai penyedia benih hibrida, tapi pada saat yang sama juga memberikan edukasi pada petani. Dengan benih padi hibrida, hasil panen per hektar dapat meningkat 1-2 ton.

Sebagai langkah awal, Corteva mengharapkan dukungan pemerintah dengan memberikan ijin importasi benih padi hibrida dari Corteva India selama tiga tahun pertama. Ada dua varietas padi hibrida yang rencananya akan diimpor yaitu PP4 dan PP5 yang direncanakan telah dapat dirilis pada akhir tahun 2019.

“Secara regulasi, impor benih dibenarkan, tapi kita belum mendapat ijin dari kementerian Pertanian. Bila ingin melakukan hibridasi 15 persen, butuh 20 ribu ton benih padi. Bisa menambah panen nasional lebih dari 1 juta ton. Sebagai gambaran, berdasar data importasi beras tahun lalu sebesar 2 juta ton, nilainya sekitar 600-700 juta dolar. Impor benih padi hibrida nilainya sekitar 100 juta dolar, selisih defisit impor sekitar 500 juta dolar dapat digunakan pemerintah untuk men-support petani dalam bentuk yang lain,” jelas Benny Sugiharto (Indonesia Seeds Leader, Corteva Agriscience).

Saat ini Corteva telah berinvestasi di Research & Development dan breeding. Selain itu telah dibuka juga sekolah petani padi untuk produksi benih. Fasilitas Corteva ada di Medan, untuk menghasilkan produk perlindungan tanaman serta jagung hibrida yang telah beroperasi selama 45 tahun. Fasilitas kedua ada di Malang yang sudah beroperasi selama 31 tahun untuk menghasilkan benih. Dan fasilitas ketiga ada di Karawang yang merupakan fasilitas riset untuk mendukung petani mendapatkan produktivitas yang lebih baik, khususnya padi.

Corteva bekerja sama dengan PRISMA (Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture) demi memberi akses petani Indonesia pada benih unggul dan solusi perlindungan tanaman yang berasal dari inventarisasi perusahaan. Diperkirakan 7,5 juta petani Indonesia telah menggunakan benih dan perlindungan tanaman Corteva.

Sumber: Agro Farm