Blog •  29/06/2020

Galakkan Penanaman Jagung di Era Pandemi, Pemko Subulussalam Sediakan Bibit untuk 2.920 Hektare

Something went wrong. Please try again later...
© DOK HUMAS DAN PROTOKOL SETDAKO SUBULUSSA
© DOK HUMAS DAN PROTOKOL SETDAKO SUBULUSSA

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemko Subulussalam menunjukan keseriusannya dalam menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut melalui program pengembangan komoditas pertanian seperti jagung.

“Saat ini saja kita mempunya stok bibit jagung untuk 2.920 hektare,” kata Ir Sulisman  Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (Distanbunnakkan) Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Sabtu (27/6/2020).

Sulisman mengatakan bibit jagung ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) sebanyak 1.020 hektare.

Lalu ditambah 900 hektar dari APBN. Kemudian ada pula tambahan bantuan benih seluas 500 hektar untuk program covid-19 serta dari APBK murni 2020 seluas 500 hektare.

Sehingga total luasan lahan pengembangan jagung di Subulussalam yang sudah tersedia sebanyak 2.920 hektar. 

Jumlah tersebut menurut Sulisman belum termasuk tambahan dari APBA seluas 1.000 hektar dan program replanting.

Sebab, dalam program replanting tanaman kelapa sawit juga disiapkan pengembangan jagung.

Intinya, kata Sulisman pihaknya berharap Subulussalam menjadi salah satu zona pengembangan jagung di Aceh.

Untuk 2020 ini pengembangan tanaman jagung direncanakan mencapai seluas 4.000 hektare.

Lebih jauh dikatakan, saat ini pengembangan jagung merata di semua kecamatan yang ada di Kota Subulussalam.

Meski demikian lokasi terluas terdapat di dua kecamatan yakni Sultan Daulat dan Rundeng.

Bahkan, lanjut Sulisman, mengutip pernyataan Camat Rundeng masyarakat sudah sangat menggandrungi tanaman jagung di banding tanaman lain.

“Salah satu bukti jika kita melintas di permukiman penduduk bisa disaksikan warga menjemur jagung di halaman rumahnya atau aktivitas merontok,” terang Sulisman.

Seperti diberitakan Pemerintah Kota Subulussalam terus menggerakan petani untuk pengembangan komoditi jagung di daerah tersebut.

“Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan dalam masa pandemic covid-19,” kata Ir Sulisman.

Sulisman mengaku pigaknya terus menggerakan masyarakat, untuk bersama-sama meningkatkan gotong-royong ketahanan pangan, serta pola gaya hidup sehat.

Selain mendorong masyarakat agar terus melakukan pencegahan menghadapi Covid-19, kata Sulisman, program pemerintah juga berkaitan dengan ketahanan pangan.

Di Subulussalam, jagung menurut Sulisman menjadi salah satu primadona masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.

Sehingga jagung menjadi komoditas pertanian paling banyak digeluti masyarakat Kota Sada Kata itu.

Mantan Sekretaris DPRK Subulussalam ini mengharapkan program pengembangan jagung bisa menciptakan masyarakat yang produktif, berinovasi dalam memulihkan kembali perekonomian selama pandemi corona. 

Lebih jauh Sulisman berharap  dengan mandiri pangan bisa membuat masyarakat sehat dan tetap bisa memperkuat perekonomian di era krisis sekarang.

Sulisman menambahkan, jika gebrakan pengembangan sektor pertanian sebagai wujud visi misi dia bersama wakilnya Drs Salmaza MAP di bidang peningkatan perekonomian. 

Dikatakan, selama ini berdasarkan pengkajian di lapangan masyarakat tidak mampu mengelola tanaman kelapa sawit atau sektor perkebunan.

Sebab, selain sulit mendapat bibit yang bagus juga berat dalam perawatan. Kecuali itu, harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saban waktu membuat petani menjerit.

Sumber: SERAMBINEWS