Blog •  12/12/2019

Genjot Penyaluran Beras Komersil, Bulog Ekspansi Jaringan Pemasaran

Something went wrong. Please try again later...

Perum Bulog berencana ekspansi pasar guna meningkatkan penyaluran beras komersial. Direktur Pengembangan Bisnis Bulog Imam Subowo mengatakan, akan memperluas jaringan pasar, baik melalui penjualan online dan konvensional. "Kami perbesar pasar online. Di saat yang sama, kami optimalkan Rumah Pangan Kita dan Toko Pangan Kita," kata Imam di kantornya, Rabu (11/12).

Rumah Pangan Kita merupakan outlet penjualan pangan milik masyarakat yang dibina oleh Bulog. Sementara, Toko Pangan Kita merupakan outlet binaan Bulog di pasar. Menurutnya, jumlah Rumah Pangan Kita saat ini telah mencapai 100 ribu unit dan Toko Pangan Kita sebanyak 786 unit. Pada 2020, Bulog akan menambah  10 ribu unit Rumah Pangan Kita dan 1.500 Toko Pangan Kita.

Bulog juga akan mengawal langsung setiap unit penambahan Rumah Pangan Kita. Dengan demikian, jumlah penyaluran beras ke Rumah Pangan Kita diharapkan akan meningkat. Imam menargetkan, setiap Toko Pangan Kita dapat menjual beras sebanyak 5 ton per bulan. Sementara, setiap Rumah Pangan Kita diharapkan dapat menjual 1 ton beras per bulan.

Selain itu, Bulog juga menggandeng sejumlah e-commerce untuk menjual beras secara komersil. Kerja sama tersebut dilakukan antara lain dengan Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan Blanja.com. Bulog juga bekerja sama dengan Grab Kios untuk menyalurkan berasnya. Penjualan dengan masing-masing mitra tersebut ditargetkan dapat mencapai 100 kilogram per bulan. Di sisi lain, Bulog juga akan menjual beras ke karyawan perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya, Bulog diketahui telah menjual beras komersil ke PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI). "Memang kalau bicara komersial, butuh effort besar," kata dia.

Di luar upaya tersebut, Bulog tetap menggandeng sejumlah distributor beras. Dengan demikian, jaringan komersial Bulog akan semakin luas di setiap daerah. Imam menargetkan, perluasan jaringan pasar bisa dilakukan selama dua tahun. Bila penjualan komersial meningkat, Imam menilai operasi pasar tidak kembali diperlukan. Meski begitu, Bulog tetap mempersiapkan stok beras bila sewaktu-waktu diberikan penugasan oleh pemerintah untuk stabilisasi harga beras.

Sumber: Kata Data