Blog •  08/06/2020

Gunungkidul Hasilkan 245 Ribu Ton Jagung di Panen Musim Pertama 2020

Something went wrong. Please try again later...
© Dok. DPP Gunungkidul/Istimewa
© Dok. DPP Gunungkidul/Istimewa

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Produksi pangan di Kabupaten Gunungkidul dipastikan tetap terjamin meski di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Pasalnya, hasil panen komoditas pangan di wilayah ini menunjukkan hasil memuaskan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menyampaikan para petani berhasil memanen sebanyak 245.741,6 ton pipil jagung kering.

"Hasil itu berasal dari musim tanam pertama pada 2020 ini, dengan luas panen mencapai 47.258 hektare," kata Bambang secara tertulis, Minggu (07/06/2020).

Per hektare-nya, Bambang menyebut para petani berhasil memanen jagung sebanyak 51,93 kuintal.

Saat ini, para petani sudah memulai masa tanam kedua dengan luas lahan mencapai 5.827 hektare.

DPP Gunungkidul sempat meninjau kondisi musim tanam kedua untuk jagung di Dusun Bleberan, Desa Bleberan, Playen.

Dusun tersebut memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 15 hektare untuk menanam jagung jenis hibrida.

Mengutip laporan dari Kepala Dusun Bleberan, Kabid Tanaman Pangan DPP Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan ada 150 Kepala Keluarga (KK) yang melakukan penanaman tersebut.

"Masing-masing menanam di pekarangan rumahnya, dengan luasan rata-rata antara 1.000 meter persegi hingga 2.000 meter persegi," jelas Raharjo melalui pesan singkat siang ini.

Pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya bahan pangan tersebut rupanya mendapat dukungan penuh dari petani berusia muda.

Raharjo mengatakan keterlibatan mereka sudah terjadi sejak 2 tahun terakhir.

Selain jagung, mereka juga terlibat dalam budidaya padi. Hasil panen padi pun disebut mengalami peningkatan lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

"Berdasarkan laporan petani, jika di tahun sebelumnya panen 20 sak per karung gabah, maka tahun ini meningkat menjadi 25 sak per karung," jelas Raharjo.

DPP Gunungkidul pun berharap musim tanam kedua kali ini juga menghasilkan produksi pangan yang tak kalah bagusnya.

Hal ini didukung dengan curah hujan yang cukup tinggi, diperkirakan hingga akhir Mei.

Selain menambah pendapatan petani, Bambang pun mengingatkan mereka untuk menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan di rumah masing-masing.

"Kami perkirakan untuk jagung di Dusun Bleberan ini sudah panen di pertengahan Juni," katanya.

Sumber: TRIBUNJOGJA