Blog •  25/08/2021

Harga Lagi Bagus, Petani Kelapa Sawit di Sumbar Ogah Replanting

Something went wrong. Please try again later...

Bisnis.com, PADANG — Replanting atau peremajaan kelapa sawit di Provinsi Sumatra Barat hingga Agustus 2021 ini masih sangat kecil. Target Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar untuk replanting 2021 ini seluas 8.000 hektare yang tersebar ke 6 kabupaten. Sementera yang teraliasi hingga Agustus 2021 ini baru hanya 1.156,9 hektare. Seperti untuk Kabupaten Agam seluas 1.000 hektare, Dharmasraya 2.000 hektare, Pasaman Barat 3.000 hektare, Pesisir Selatan 750 hektare, Sijunjung 750 hektare, dan Kabupaten Solok Selatan sebanyak 500 hektare.

"Realisasi replanting kelapa sawit di Sumbar hingga Agustus 2021 ini masih kecil, sekitar seribu hektare lebih," kata Target Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Syafrizal ketika dihubungi Bisnis di Padang, Selasa (24/8/2021). Penyebab yang membuat realisasi replanting kelapa sawit di Sumbar masih rendah, karena banyaknya petani yang enggan untuk melakukan replanting, mengingat harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit sedang bagus, yakni Rp2.600 per kilogramnya. Petani lebih memilih untuk tetap memanen kelapa sawit kendati kondisi pohon dan usia tanaman sudah seharusnya di replanting. Pasalnya petani tengah menikmati masa-masa harga kelapa sawit yang lagi menguntungkan.

"Di satu sisi saya paham betul, karena harga kelapa sawit lagi bagus. Namun kita akan coba untuk memberikan pemahaman kepada petani agar bersedia melakukan replanting, karena sudah alokasi untuk mereka," ujarnya. Pria yang akrab disapa Jejeng ini menyebutkan dengan adanya harga TBS Rp2.600 per kilogram itu, memang merupakan harga yang sangat menguntungkan bagi petani. Selama ini harga TBS cukup kecil dan pernah berada di bawah Rp2.000 per kilogram. Berbeda pula bagi petani sawit rakyat, harganya bahkan di bawah Rp1.500 per kilogram.

"Sekarang harga lagi bagus, jadi wajar juga mereka tidak mau direplanting. Tapi kondisi tanaman seperti tidak juga elok dibiarkan. Karena yang namanya tanaman yang di replanting itu, produksinya sudah menurun. Berbeda bila sudah direplanting, maka produksi bakal bagus lagi," ucapnya. Jejeng mengaku dalam waktu dekat dinas nya berasa gubernur atau wakil gubernur untuk menggelar rapat membahas rendahnya replanting kelapa sawit di Sumbar pada tahun 2021 ini. Dia menjelaskan bicara realisasi replanting kelapa sawit, dapat dilihat di Kabupaten Dharmasraya melalui Kelompok Tani Sopan Jaya Mandiri, luas lahan yang sudah direplanting baru 184,6 hektare. Serta untuk penanaman di lahan yang baru 180,7 hektare. Selanjutnya untuk Kelompok Tani Kamang Masam, di sana luas lahan yang telah direplanting 177,7 hektare dan untuk luas lahan baru juga 177,7 hektare. Padahal target replanting kelapa sawit untuk Dharmasraya di tahun 2021 ini mencapai 2.000 hektare. Di Kabupaten Pasaman Barat melalui Kelompok Tani Doa Bersama, luas lahan yang telah direplanting 60 hektare dan untuk penanaman untuk lahan baru juga 60 hektare. Lalu juga ada Kelompok Tani Sumber Rezeki luas lahan yang di replanting 77,2 hektare dan luas lahan baru 77,2 hektare. Target untuk replanting di Pasaman Barat ini luasnya mencapai 3.000 hektare. Lanjut ke Kabupaten Pesisir Selatan, melalui Serba Usaha Jaya Bersama, luas lahan yang sudah melakukan replanting kelapa sawit 85,3 hektare dan untuk penanaman bagi lahan baru juga 85,3 hektare. Masih di Pesisir Selatan, realisasi replanting kelapa sawit juga dilakukan kepada Karya Bersama Satu dengan luas lahan 100 hektare, dan untuk lahan baru juga seluas 100 hektare. Serta juga melalui Koperasi Lengayan Jaya Sejahtera Tahap I, luas lahan yang telah direplanting 102,7 hektare, dan untuk luas lahan baru yang ditanam 83,4 hektare. Di Pesisir Selatan mendapat target realisasi seluas 750 hektare di tahun 2021 ini. Kemudian di Kabupaten Agam, melalui KUD Tiku V Jorong Tahap III, luas lahan kelapa sawit yang di replanting 303,1 hektare, dan untuk lahan baru juga seluasa 303,1 hektare. Target replanting untuk perkebunan kelapa sawit di Agam di tahun 2021 ini mencapai 1.000 hektare. Sementara itu untuk Kabupaten Solok Selatan, melalui Koperasi Talao Mandiri, luas lahan yang telah direplanting 65,9 hektare, dan untuk luas lahan baru 69,3 hektare. Target replanting di tahun 2021 hanya 500 hektare. "Jadi sampai Agustus 2021 ini baru 5 kabupaten yang telah melakukan replanting dari 6 kabupaten, yakni, Dharmasraya, Solok Selatan, Agam, dan Pesisir Selatan, serta Pasaman Barat," jelasnya. Jejeng menyebutkan sejauh ini hanya Kabupaten Sijunjung yang belum melakukan replanting kelapa sawit, padahal target untuk Sijunjung ada 750 hektare. Dia juga khawatir bila realisasi replanting kelapa sawit di Sumbar 2021 ini tidak tercapai. Karena melihat dari jumlah target replanting 2021 ini, ada penurunan target jumlah replanting sebesar 2.600 hektare. Karena di 2020 kemarin, target replanting mencapai 10.600 hektare.

Sumber: Bisnis