Blog •  29/03/2022

Kelompok Tani di Bener Meriah Panen Jagung 20 Hektare, Hasilnya Capai 7 Ton Lebih Per Hektare

Something went wrong. Please try again later...

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Tiga kelompok tani di Kampung Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (23/3/2022), memanen jagung seluas 20 hektare.

Ketiga kelompok tani itu, yakni Kelompok Tani Ulak Miyen, Kelompok Tani Mulia, dan Kelompok Tani KWT Mera Jaya.

Mereka masing-masing beranggotakan 20 orang yang merupakan masyarakat kampung setempat.

Diketahui, jagung varietas pioner yang dipanen ini hasilnya sangat menggembirakan, yaitu 7 ton lebih per hektarenya.

“Panen kali ini sangat menggembirakan dan pantas kita apresiasi terhadap kelompok tani kita, karena bisa menghasilkan 7 ton lebih per hektare.

Dengan kata lain, kita sudah masuk dalam produksi nasional. 

Rata-rata produksi jagung secara nasional dikisaran 7,2 ton per hektarenya,” kata Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah, Ir Nurisman, kepada Serambinews.com, Minggu (27/3/2022).

Menurutnya, melihat hasil yang dicapai kelompok tani ini, bukan tidak mungkin Bener Meriah, khususnya Kecamatan Pintu Rime Gayo akan menjadi lumbung jagung di wilayah tengah.

Maka dari itu, pemerintah daerah melalui dinas yang dipimpinya akan terus mendorong petani di wilayah itu untuk mengembangkan tanaman jagung.

Di samping itu, pemerintah daerah kata Nurisman, juga akan terus berkomitmen memberikan pendampingan kepada petani.

“Kita terus memberikan pendampingan melalui tim penyuluh kita agar hasil produksi jagung bisa meningkat.

Kalau sekarang 7 ton per hektare, ke depan kalau bisa 8-9 ton per hektare agar Bener Meriah bisa berswasembada jagung, sekaligus menyejahterakan petaninya.

Tentunya ini harus ada kerja sama aktif dari pihak terkait, dengan tidak mengenyampingkan tanaman pokok, seperti kopi dan hortikultura lainnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk tiga kelompok tani ini, pemerintah daerah mengalokasikan dana bersumber dari revolving /dana pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan komoditi jagung lanjutan dari bantuan dana desa (DD) tahun 2021. 

Sedangkan untuk rencana pengembangan tahun 2022, jelasnya, pemerintah daerah merencanakan seluas 100 hektare, dengan sumber alokasi dana desa (ADD) dan APBN.

"Ke depannya lahan tanam jagung harus kita tambah dan kita akan kawal, agar produksinya tetap bagus dengan kualitas terjamin.

Pemerintah bertekad, pertanian kita dan para petani kita dalam situasi apapun harus tangguh dan ini telah teruji terutama dimasa pandemi ini,” tutupnya. 

Sementara itu, Reje Kampung Pantan Lah, Zainuri, menyampaikan rasa bangga kepada masyarakatnya atas hasil panen jagung yang menggembirakan.

Menurutnya, ini tidak terlepas dari keyakinan, ketekunan, serta dukungan dari pemerintah daerah. “Dengan keberhasilan ini tentu akan meningkatkan kesejahteraan para petani,” ucapnya.

Lanjutnya, para petani di wilayahnya sudah mulai tertarik dengan tanaman jagung jenis varietas pioner ini.

“Kalau ditanam dan dirawat sesuai dengan syarat-syarat yang dianjurkan hasilnya sangat menjanjikan di samping harga jual yang cukup stabil,” bebernya. (*)

SUMBER: TRIBUN NEWS