Blog •  27/01/2020

Kementan Antisipasi Dini Serangan Hama PBP

Something went wrong. Please try again later...

jagatBisnis.com - Hama PBP menyerang tanaman padi pada fase pertumbuhan vegetatif yang dikenal sebagai hama Sundep, dan menyerang tanaman pada fase pertumbuhan generatif dikenal dengan nama hama Beluk.

Hama Penggerek Batang Padi (PBP) salah satu hama utama yang sering menyerang tanaman padi.

Untuk mengurangi tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama PBP ini, salah satu tindakan antisipasi dini dengan menggunakan musuh alaminya, seperti melepas agens pengendali hayati PBP yaitu parasitoid telur yang dikenal dengan nama ilmiah Trichogramma sp.

Dede Siti dan Dede Zakaria, dua orang petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari Kecamatan Babelan dan Kecamatan Cikarang Pusat mengungkapkan bahwa petani di wilayah kerjanya telah mencoba melakukan upaya pengendalian hayati dengan memasang pias-pias berisi telur parasitoid Trichogramma sp. dipertanaman padi sejak usia tanaman muda.

Cara antisipasi dini serangan PBP ini menjadi satu strategi pengendalian yang cukup efektif menekan perkembangan hama Sundep dan Beluk di Kelompok Tani Beting Jaya Desa Kedungjaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.

“Pemilihan pemasangan pias Trichogramma dilakukan sebagai antisipasi adanya penerbangan ngengat-ngengat imago hama PBP di wilayah tersebut agar populasinya tidak berkembang lebih lanjut,”ujar Dede Siti.

“Dari pengamatan kami, telah ada penerbangan ngengat imago hama PBP pada saat awal tanam padi, jadi untuk antisipasinya kami musyawarahkan bersama kelompok tani dan diputuskan untuk memasang pias-pias berisi telur Trichograma sp. di pertanaman padi muda,”jelasnya.

“Untuk mendapatkan pias berisi telur parasitoid Trichogramma sp. mereka langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi dan diarahkan untuk mengambil di Laboratorium OPT Cibitung,”tuturnya.

“Pemasangan pias berisi telur parasitoid Trichogramma sp. ini akan mengendalikan populasi awal hama PBP yang hadir di pertanaman padi. Penerbangan ngengat imago PBP biasanya akan diikuti dengan peletakan telur. Nah telur-telur PBP ini akan segera diparasit oleh imago-imago Trichogramma sp. yang menetas dari pias-pias yang sudah dipasang sejak awal di pertanaman padi, sehingga banyak telur hama PBP akan terparasit dan gagal menetas menjadi hama,”terangnya.

Sementara itu, Dede zakaria, POPT kecamatan Cikarang Pusat mengatakan bahwa kami menggunakan agens hayati parasitoid Trichogramma sp. sebagai pilihan untuk mengantisipasi dini perkembangan populasi hama PBP di wilayahnya.

“Kami dari Cikarang pusat telah mencoba membimbing petani untuk menggunakan cara pengendalian hayati dengan menggunakan agens hayati Trichogramma untuk mengendalikan hama PBP,”imbuhnya.

“ Kami telah memasang pias-pias berisi telur parasitoid Trichogramma sp. untuk menangani kedatangan (penerbangan) hama PBP sejak awal tanam, dan hasilnya cukup efektif menghidarkan pertanaman terserang hama PBP, selain itu cara ini juga aman terhadap lingkungan, karena tidak menggunakan pestisida sehingga tidak menyebabkan kematian organisme berguna lainnya di lingkungan pertanaman dan produk padi yang dihasilkan juga aman dari racun pestisida,”jelasnya.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menyatakan bahwa pihaknya terus menerus mendorong dan mendukung praktek-praktek kegiatan pengendalian organisme penggenggu tumbuhan (OPT) berbasis alami dengan menggunakan agens hayati sebagai bahan pengendaliannya.

Deddy Ruswansah, selaku Kepala Sub Direktorat Pengendalian OPT Serealia Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mengungkapkan bahwa pemasyarakatan Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) terus perlu terus diupayakan.

"Kita dorong, dan kita dukung agar menjadi ujung tombak bagi upaya-upaya pengendalian OPT untuk pengamanan produksi pangan kita, dan penggunaan agens hayati seperti Trichogramma sp. untuk mengendalikan hama PBP ini menjadi amunisi andalan, yang dapat mendukung tingkat produksi tinggi, aman dari serangan OPT dan bebas dari residu pestisida," ujarnya.

Pernyataan tersebut sesuai dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada semua jajaran Kementerian Pertanian dari pusat, daerah sampai petugas lapangan hendaknya dapat terus membimbing petani berinovasi cerdas, sederhana namun tepat guna, dengan mengoptimalkan dukungan sumberdaya alam yang ada seperti potensi pengembangan dan pemberdayaan agens hayati untuk mengendalikan OPT dan mendukung pengamanan produksi pangan.

Sumber : Jagat Bisnis