Blog •  23/04/2024

Kementan Targetkan Masa Tanam Padi Tiga Kali dalam Setahun di Lamongan

Something went wrong. Please try again later...

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menargetkan Kabupaten Lamongan menggelar masa tanam tiga kali dalam setahun. Hal itu dia ungkap dalam Apel Siaga Alsintan wilayah Jawa Timur, Kamis (18/4/2024) lalu.

Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Amran mengungkap peran pemerintah yang telah menyalurkan bantuan 3700 mesin pompa untuk Jawa Timur, dan 67 unit diantaranya didedikasikan untuk Kabupaten Lamongan.

Saat mengecek langsung penerapan pompa di area sawah di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Amran menargetkan Kabupaten ini mampu meningkatkan produksi hingga 380.000.

“Kita lakukan pompanisasi, kita lihat tadi, ini bisa mengairi 16.000 hektar sawah, total yang dilewati sekitar 22.000 hektar, dan itu bisa meningkatkan produksi di Kabupaten Lamongan hingga 380.000 ton” rinci Amran.

Amran memastikan, pompanisasi akan berdampak pada peningkatan produksi, dan peningkatan tersebut tentunnya akan berimplikasi pada kesejateraan petani.

Deladaxin 50/90 SC memberikan perlindungan yang kuat terhadap penggerek batang dan wereng coklat.

“Ini dampaknya adalah kesejahteraan petani meningkat, produksi meningkat, kemudian tenaga kerja dapat diserap lebih banyak, dan seterusnya” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP), Ali Jamil, mengatakan Kabupaten Lamongan memiliki lahan kering seluas 30 ribu hektare dari total 94.460 hektare luas baku sawah.

“Tentu seluruhnya akan kami sentuh dengan program pompanisasi. Melalui program ini, air akan membahasi lahan kering dan indeks pertanaman serta produktivitas pertanian juga meningkat," jelas Ali.

Ali menuturkan, program pompanisasi nantinya akan mengairi sawah-sawah yang hanya 1 kali tanam meningkat menjadi 2 bahkan 3 kali tanam dalam setahun.

Kita punya potensi lahan tadah hujan seluas 3 juta hektare. Nah, lahan tadah hujan itu rata-rata baru satu kali tanam per tahun. Lalu, karena El Nino, tidak sedikit yang gagal. Untuk itu, sebagai alternatifnya kami gulirkan pompanisasi untuk mengaliri air ke sawah-sawah petani," pungkasnya.