Blog •  05/10/2020

Lahan Pemkab Ditanami Kacang Edamame dan Jagung

Something went wrong. Please try again later...

Ngamprah, BBPOS – Sebanyak 30 orang buruh tani siap diberdayakan Pemkab Bandung Barat untuk menggarap lahan seluas 3 hektar milik pemerintah KBB.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, melalui lahan itu para buruh tani mengelola bibit yang sudah disediakan pemerintah. Ini salah satu langkah awal untuk memberikan pendampingan kepada para petani yang terdampak COVID-19.

“30 orang tersebut nantinya ditugaskan menanam jagung manis dan kacang edamame guna mendorong petani yang terdampak COVID-19. Hasil panen itu nantinya dibagikan kepada para petani yang betul-betul terdampak pandemi COVID-19,” ucap Umbara di Kampung Cikupa, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, Rabu (30/9).

Menurut Umbara, ditengah merosotnya harga hasil panen yang mencapai 70%. Umbara berharap program tersebut dapat dijadikan peluang untuk memenuhi kebutuhan pangan ditengah pandemi.

“Mudah-mudahan ini menjadi solusi, kerjasama Pemkab Bandung Barat bersama Kodim 0609 dapat memberikan dampak positif bagi petani di KBB,” kata dia.

Meski ditengah pandemi, kata dia, cocok tanam palawija seperti jagung manis dan kacang edamame hingga kini masih laku dipasaran dengan harga yang relatif dapat memenuhi kebutuhan petani.

“Sejauh ini untuk pemasarannya pun, Pemkab Bandung Barat sudah menyiapkan pemasarannya jika panen nanti,” kata dia.

Sementara itu Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan, guna mensukseskan program tersebut pihaknya memberikan bantuan berupa Bios 44 cairan berisi mikroorganisme yang dapat menyuburkan lahan tandus menjadi tanah subur.

Bios 44 kata dia, berfungsi mengembalikan tanah bekas tambang yang merupakan lahan terbengkalai menjadi lahan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Bios salah satu metode alternatif di daerah untuk dipakai kebutuhan di berbagai aspek. Salah satunya untuk membantu atau memberikan nilai produktif bagi para petani di KBB,” kata dia.

Kelebihan dari Bios 44 lanjut dia ini ramah lingkungan karena dalam proses pembuatannya tanpa menggunakan bahan zat kimia. Bahan itu menurut dia murni biologis (mikroorganisme) sehingga dapat menyuburkan tanah.

“Kondisi tanah bisa semakin subur, sehingga sangat bagus untuk ditanami sayur-mayur organik. Pemanfaatan Bios 44 pada sektor pertanian ini aman untuk kesehatan,” tandasnya.

Sumber: Bandung Barat Pos