Blog •  24/08/2021

Lahan Tidur Mulai Ditanami Padi, Tahap Awal 150 Hektare di Desa Bulungcangkring Kudus

Something went wrong. Please try again later...
© TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI
© TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Lahan seluas 150 hektare di Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus yang semula lahan tidur (tidak produktif) kini difungsikan untuk ladang tanaman padi.

Pemanfaatan lahan tidur itu memang belum maksimal, karena hanya bisa sekali tanam dalam setahun.

Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan, lahan tidur di Desa Bulungcangkring seluruhnya ada 466 hektare.

Lahan tersebut selalu tergenang saat musim penghujan dan kesulitan air saat musim kemarau.

"Memang kendalanya ini adalah lahan tadah air yang dahulunya adalah rawa."

"Artinya ketika musim penghujan ini, di sini banyak air yang tidak bisa mengalir ke Sungai Jratun karena perlu bantuan pompanisasi air," ujar Hartopo kepada Tribunbanyumas.com, Senin (23/8/2021).

Kebutuhan pompa air agar lahan tidur di Desa Bulungcangkring menjadi produktif adalah kesunyataan.

Oleh sebab itu, Hartopo meminta kepada kelompok tani setempat supaya membuat proposal yang akan pihaknya ajukan untuk permohonan traktor dan pompa.

Setelahnya, perlu adanya normalisasi di Sungai Jratun.

Sebab saat musim hujan agar air yang menggenangi lahan tidur bisa dialirkan ke sungai.

Jika ada anggaran, kata Hartopo,akan dibuat embung di area tersebut.

"Selanjutnya ke depan kalau ada anggaran adanya embung di sini."

"Kalau tidak ada embung, ada sodetan ke Sungai Juana di sini."

"Walaupun masa tanam hanya sekali hasilnya bagus," kata Hartopo.

Hartopo berharap, lahan tidur di Kudus yang belum maksimal dimanfaatkan, agar kembali dimanfaatkan potensinya.

Agar lahan-lahan yang semula tidak menghasilkan, bisa menjadi lahan produktif.

Sumber: TRIBUNBANYUMAS