Blog •  19/10/2021

Lima Kawasan di Kukar Ditetapkan Sebagai Komoditi Padi Sawah

Something went wrong. Please try again later...
© Lodya/Pusaranmedia.com
© Lodya/Pusaranmedia.com

TENGGARONG - Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentu memiliki program prioritas masing-masing. Tak terkecuali, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). 

Kepala Distanak Kukar, Sutikno menyebut, program prioritas yang ada di Distanak utamanya untuk mencapai apa yang menjadi misi Pemkab Kukar poin ke-3 tentang memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. 

Termasuk didalamnya pembangunan pertanian berbasis kawasan baik itu hilirisasi dan produk pertanian. Hal inipun sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra), juga Rencana Kerja (Renja) 2021-2026.

Kapala Distanak Kukar, Sutikno mengatakan, ada lima kawasan berbasis pertanian yang sudah ditetapkan sebagai komoditi padi sawah. “Ini sesuai dengan Kementerian Pertanian terhadap pedoman perkembangan kawasan pertanian berbasis korporasi petani, jadi disinilah kami jalan,” katanya.

Lima kawasan berbasis pertanian yang telah ditentukan, yakni Kawasan I meliputi Sebulu - Muara Kaman terdiri Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya dan Bunga Jadi dengan luasan 1.520 hektare. 

Kawasan II di Tenggarong Seberang I terdiri dari Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung dan Embalut dengan luas lahan sekitar 1.650 hektare.

Kawasan III di Tenggarong Seberang II yang terletak di Desa Kerta Buana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju dan Separe dengan lahan seluas 2.160 hektare. 

Kawasan IV di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan dan Rempanga dengan luas 1.216,61 hektare. 

Terakhir Kawasan V Marangkayu terletak di Desa santan Ulu, Semangko dan Sebuntal sekitar 1.082,16 hektare. “Ini skala prioritas yang sudah masuk di RPJMD, Renstra dan Renja kami,” sebutnya. 

Disampaikannya, dalam kurun waktu lima tahun mendatang, pihaknya kebagian membangun 100 embung dari eks tambang dan 100 jalan usaha tani. 

“Ini yang kami kawal, tahun 2021 perencanaan masuk. 2022 langsung dikerjakan untuk embun dan jalan usaha tani,” pungkasnya.

Sumber: Pusaran media