Blog •  07/06/2021

Melihat Cara Baru Menanam Padi Ala Pemuda Karawang

Something went wrong. Please try again later...
© Yuda Febrian Silitonga/detikcom
© Yuda Febrian Silitonga/detikcom

Karawang - Konsep pertanian di lahan sempit kini tengah tren di masyarakat modern. Banyak alternatif cara, mulai dari hidroponik, aquaponik, sampai 'vertical garden'.

Namun ternyata masih ada cara lain untuk bertani dengan memanfaatkan lahan sempit. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh seorang pemuda asal Kampung Sawah, Karawang.

Pemuda bernama Arif Munawir (36) menemukan cara untuk dalam menanam padi. Dengan memanfaatkan kotak bekas kulkas, ia mengubahnya menjadi lahan pertanian portabel yang dinamai 'Nyawah Dina Box' disingkat NYABOX.

'Nyawah Dina Box' atau dalam artian bahasa Indonesia yakni sawah dalam kotak, merupakan pertanian mini, yang bisa dibuat di mana saja, dan kapan saja, bahkan bisa dikatakan sawah portabel. Beruntung, detikcom bisa bertemu pemuda tersebut, dan mencoba menggali lebih dalam, penemuan yang cukup unik itu.

Arif Munawir memiliki darah bertani dari kedua orang tuanya, yang meninggal 4 tahun lalu. Ide pembuatan Nyabox, sebagai solusi alternatif ketahanan pangan, dilatarbelakangi saat pandemi melanda, yang berdampak kepada minimnya pendapatan, juga daya beli akan bahan kebutuhan pokok.

© Yuda Febrian Silitonga/detikcom
© Yuda Febrian Silitonga/detikcom

"Di pandemi ini, kita pasti merasakan dampaknya, ekonomi melemah, bahkan mirisnya, untuk membeli bahan makanan pun sulit, dari situlah ide NYABOX lahir sebagai solusi alternatif daya tahan pangan warga," kata Arif, lulusan ilmu mitigasi kebencanaan, saat diwawancarai di kediamannya, Minggu (6/6/2021).

Di kediamannya yang memiliki halaman luas, ia terus bereksperimen memutakhirkan NYABOX hingga bisa menghasilkan panen yang cukup untuk kebutuhan satu keluarga. Pada akhirnya, selama satu tahun sejak 2019 hingga 2020, eksperimennya berhasil.

"Selama satu tahun, saya coba eksperimen, dari instalasi kotaknya, hingga cara adaptasi benih padinya, juga media tanamnya, dan Alhamdulillah, akhirnya saya gunakan kotak bekas kulkas, yang diisi lumpur sawah, pupuk organik, juga beberapa belut untuk menyuburkan lumpur, dan benih padi, hasilnya cukup memuaskan, dari sekali panen bisa hasilkan gabah 5-10 kg dengan belut 10-15 kilogram," ucapnya.

Sementara itu, biaya dalam pembuatan NYABOX diakuinya cukup murah. Hanya dengan dana Rp 300 ribu, setiap orang bisa membuat NYABOX.

"Harga kotak kulkas bekas, paling 5 ribu, terus beli bibit padi, belut, dan media tanamnya, kurang lebih hanya 300 ribu," tutur pria yang baru menjadi Sekretaris Desa Kampung Sawah ini.

Konsep ini menurut Arif terinspirasi dari mina padi, yaitu menanam padi di sawah dan juga berbudidaya perikanan. "Tapi ini skala mini nya jadi bisa ditaruh di pekarangan rumah, dan budidaya ikannya diganti belut," jelasnya.

Sekali panen, maka bisa mendapatkan karbohidrat beserta proteinnya, dan juga ramah lingkungan karena menjadi habitat capung. "Bahkan NYABOX ini bisa mendatangkan capung, karena habitatnya," ungkapnya.

Sejak penemuan NYABOX ini ia bagikan ke media sosial, banyak dari berbagai daerah menghubunginya. "Pernah ada pemuda dari Bogor yang menghubunginya hanya untuk belajar NYABOX, terus pemuda itu bercerita, keinginan membuat NYABOX kasihan terhadap orang tuanya yang dulunya petani tapi sekarang hanya diam di rumah," terangnya.

Pembuatan NYABOX menurut Arif, diharapkan bisa diaplikasikan merata diberbagai wilayah di Indonesia, agar harapan pemuda desa ini, untuk mewujudkan ketahanan pangan ini terwujud.

"Saya yakin pemuda desa juga bisa berdaya saing, lewat pertanian dan perikanan, dan mudah-mudahan NYABOX ini bisa dilihat oleh pemerintah, dan bisa diaplikasikan di berbagai wilayah di Indonesia, hingga akhirnya ketahanan pangan bukan sekadar angan-angan," tutupnya. 

Sumber: Detik