Blog •  20/12/2021

Musim Hujan Memberi Berkah untuk Petani Kentang di Lereng Gunung Bromo

Something went wrong. Please try again later...

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Di kala musim penghujan tiba pada tahun 2021 ini, ternyata membawa berkah terhadap petani kentang yang bermukim di lereng Gunung Bromo, seperti di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Tak hanya di Desa Sariwani, di Desa Pandansari, Kecamatan Sumber, yang juga bermukim di lereng Gunung Bromo, tak luput meraup berkah di musim penghujan ini.

Kebahagiaan perpancar dari para petani di sana. Pasalnya, harga tanaman kentang dan tanaman kubis di tingkat petani saat ini harganya cukup tinggi dibanding saat musim kemarau.

Mery Salsabila, salah satu petani di Desa Sariwani menuturkan, bahwa untuk tanaman kentang dan tanaman kubis di tingkat petani saat ini harganya lumayan tinggi. Itu karena, kata dia, untuk di dataran tinggi seperti lereng Gunung Bromo, hasil tanaman kentang dan kubis sangat bagus.

"Bagus ketika musim hujan. Ya dari kesuburan tanah juga. Karena tanah di lereng bromo ini tidak sama dengan tanah di dataran rendah. Hasilnya bagus. Dan ini berkah bagi para petani di Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Sumber," katanya Rabu (15/12/2021).

Untuk saat ini kata Mery, harga kentatang di tingkat petani mencapai Rp 8.000 per kilogramnya. Itu kentang yang sudah kwalitas super. Kalau ABC campur harganya Rp 6.500 sampai Rp 7.500 per kilogramnya. Tergantung kentangnya, bagus apa tidak.

"Kalau kubis berkisar Rp 1.000 sampai Rp 1.200 per kilogramnya. Kalau ABC itu bisa dipilih lagi, jadi 3 sampai 4 macem, yaitu antara UK.AB/super, UK B, dan, Bc dan DN. Sednagkan untuk bawang pree Rp 4.000 per kilogram," terangnya.

Mery mengungkapkan, tanaman kentang dan kubis membutuhkan air yang banyak. Jadi ketika musim penghujan, air banyak. kadang para petani menyiramkan tanamannya sisa-sisa air hujan yang diambil di penampungan  air hujan.

"Beda lagi harga di pasaran. Karena dari petani melewati 3 bakul dan sampai akhirnya ke pengecer. Kalau dari petani Rp 8.000, bakul pertama Rp 8.500 jualnya ke bakul ke dua. Alhamdulillah, musim hujan, petani kentang di lereng Gunung Bromo membawa berkah," ucap Mery.

Sumber: TIMESINDONESIA