Blog •  22/09/2021

Panen Raya Kentang Bersama Bupati Blitar, Poktan Nuju Makmur Krisik Sampaikan Ini

Something went wrong. Please try again later...

BLITAR CAKRAWALA.CO – Hampir sebulan terakhir hingga hari ini, petani kentang mitra Indofood di Dusun Barurejo Desa Krisik, Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar sedang panen raya, Kamis (16/9/2021).

Sejak bermitra dengan Indofood, income para petani kentang Atlantik itu cukup lumayan. Kegembiraan mereka pun bertambah manakala Bupati Rini berkenan datang untuk melihat dan turut bersama petani melakukan panen besar itu.

Bupati perempuan pertama di Blitar ini juga terlihat bergembira saat mengambil umbi kentang dan memasukkannya ke dalam keranjang. Sesaat kemudian Bupati Rini berbicara dengan perwakilan Indofood yang juga datang.

“Terimakasih sudah mau bermitra dengan petani kami di sini. Saya harap pihak Indofood dapat mengembangkan lagi di daerah lain di Blitar,” ucapnya.

Berikutnya, Bupati Rini membuka dialog dengan para petani. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Suminto Ketua Poktan Nuju Makmur IV memohon agar saluran irigasi yang menjadi kebutuhan sebagian besar petani untuk diperbaiki karena sudah tidak berfungsi.

“Ada 9 titik yang rusak parah. 1 saluran besar dan 8 yang lain kecil. Kalau musim kemarau tiba seperti kemarin, air sulit masuk ke lahan petani,” kata Suminto.

Kepada media ini ia menitipkan pesan yang lupa disampaikannya ke Bupati Blitar agar akses jalan menuju Dusun Barurejo diperlebar sebab truk tronton Indofood tidak bisa masuk ke lokasi untuk mengangkut kentang.

“Ketika panen raya, truk besar tidak bisa masuk. Kami harus menggunakan kendaraan yang lebih kecil untuk mengangkutnya dan itu menambah biaya,” ujarnya.

Petani lain bernama Wijianto yang kebetulan lahannya sedang dipanen hari itu menyampaikan harapannya kepada Indofood agar mau menaikkan harga jual kentang karena sejak awal kontrak sampai sekarang tetap 7.100 rupiah.“Intinya mengharapkan ada kenaikan harga karena ongkos operasional semua naik. Selain itu juga ingin bimbingan dari pihak Indofood sebab selama ini kami hanya belajar otodidak,” terang Wijianto.

Terkait harga kentang ini, Ahfadin, perwakilan Indofood mengatakan bahwa masalah harga sudah ditentukan secara nasional.

“Perusahaan sudah mengatur harganya sama (flat) seluruh Indonesia sama. Tidak bisa misalnya di Jawa Timur lebih tinggi dengan di Jawa Tengah atau daerah lainnya, semua sama. Kalaupun ada kenaikan, harus ada pemicunya secara nasional juga, misalnya harga BBM naik. Selama tiga tahun terakhir ini harganya masih tetap,” tukasnya.

“Sesuai analisa usaha tani kita, harga 7.100 per kilogram itu masih sesuai,” imbuh Fadin.

Kebijakan pemerintah pusat untuk membatasi bahan baku impor seperti kentang, katanya, justru akan menambah kemitraan dengan petani lokal. Dengan begitu, peluang dibukanya lahan dan pemberdayaan petani akan semakin bertambah.

Di kesempatan itu, Wawan Widianto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar mengharapkan agar pihak Indofood mau membuka lahan lagi di Blitar dan memberikan pendampingan kepada petani.

“Saya berharap kerjasama seperti ini dipelihara, dibangun sehingga dari Dinas Pertanian akan mendorong petani dimana pasar untuk komoditas kentang Atlantik ini siap menerima,” kata Wawan.

Menanggapi permintaan petani agar saluran irigasi diperbaiki, ia pun menyanggupinya. “Nanti akan kami tindaklanjuti,” pungkas Wawan. 

Sumber: CAKRAWALA