Blog •  03/08/2020

Pemeliharaan dan Panen Kentang

Something went wrong. Please try again later...

Mas Quick akan melanjutkannya ke pemeliharaan serta pemanenan makanan pengganti nasi ini. Mari kita simak artikel berikut.

Pemeliharaan

1. Penyiraman

Pada awal pertumbuhan diperlukan ketersediaan air yang memadai.Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca. Di daerah lembab dan sering turun hujan, relatif tidak memerlukan penyiraman. Apabila keadaan tanah terlihat kering perlu dilakukan penyiraman, namun harus diperhatikan kondisi tanah jangan sampai terlalu basah, apalagi sampai tergenang. Peyiraman yang baik dilakukan pada pagi atau sore hari saat udara penguapan tidak terlalu tinggi dan penyinaran matahari tidak terlalu terik.

2. Penyulaman

Bibit yang tunbuh abnormal atau mati harus segera diganti atau disulam dengan bibit yang baru. Waktu atau periode penyulaman maksimum 15 hari setelah tanam. Cara penyulaman ialah dengan mengambil bibit yang mati, kemudian meletakkan umbi bibit yang baru dan menimbunnya sedalam kurang lebih 8 cm. Penyulaman dilakukan seperti  saat penanaman pad pagi atau sore hari.

3. Penyiangan gulma

Gulma pada lahan tanaman kentang dapat mengganggu pertumbuhan kentang. Sehinggga perlu adanya pembersihan gulma tersebut. Gulma pada tanaman kentang cenderung berada di sekitar jalur antar bedengan. Penyiangan bedengan pada lahan kentang biasanya dilakukan dengan mencabut secara langsung gulma yang terdapat pada lahan ataupun menggunakan peralatan seperti cangkul.

Proses  penyiangan biasanya dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan dan tanaman kentang yang telah berumur sekitar satu bulan setelah tanam. Setelah gulma dibersihkan, guludan yang kurang bagus diperbaiki kembali. Penyiangan gulma berikutnya dapat dilakukan setelah tanaman berumur dua bulan. Pada saat kentang sudah berumur lebih dari dua bulan, proses penyiangan sudah tidak terlalu dibutuhkan karena tajuk tanaman sudah rimbun dimana gulma sudah sulit berkembang.

4. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan sebanyak dua kali selama satu musim tanam yaitu pembumbunan pertama dilakukan pada umur 30 hari setelah tanam, pembumbunan yang kedua dilakukan setelah umur 40 hari setekah tanam atau 10 hari setelah pembubunan pertama.

Tujuan pembubunan adalah memberi kesempatan agar stolon dan umbi berkembang dengan baik, memperbaiki drainase tanah., mencegah umbi kentang yang terbentuk terkena sinar matahari dan mencegah serangan hama. Cara pembubunan adalah menimbun bagian pangkal tanaman dengan tanah.

5. Pemupukan

Pemupukan susulan dilakukan dengan menggunakan campuran Urea, TSP, KCL dengan dosis Urea 165 kg per hektar, Za 350 kg per hektar dan   KCL 100 kg per hektar.

6. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya kentang. Produktifitas tanaman kentang sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tanaman. Penyemprotan fungisida maupun insektisida dimulai sejak tanaman berumur 10 hari. Interval penyemprotan dilakukan dua kali seminggu, atau tergantung dari gejala kerusakan yang terlihat.

Obat-obat yang diberikan berupa fungisida (dithane dan vondozeb) dan insektisida (hostathion). Konsentrasi yang dianjurkan sesuai dengan petunjuk penggunaan pada label. Selain dengan penyemprotan, pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan juga denga rotasi tanaman. Lakukan rotasi tanaman seperti kacang-kacangan atau palawija.

Pemanenan

Sebelum dipanen, dilakukan pemangkasan daun. Pemangkasan tersebut dilakukan sekitar 1 minggu sebelum kentang dipanen. Secara umum satu siklus budidaya kentang sampai umbi siap dipanen antara 90-95 hari. Pemanenan harus diperhatikan, jangan terlalu dini atau terlalu tua. Panen yang terlalu dini, membuat kualitas kentang rendah karena pembentukan karbohidrat dlam umbi masih belum optimum. Sedangkan pemanenan yang terlalu tua meningkatkan resiko umbi kentang terserang penyakit dan rusak.

Untuk mengecek kesiapan panen, umbi kentang digali secara acak. Pengambilan sampel harus dilakukan secara merata sehingga mewakili lokasi tanam. Umbi yang sudah diambil dilihat tingkat kematangannya atau bila sudah terambil bisa dengan cara memperhatikan bentuk dan warna daun. Tanaman yang siap panen, warna hijau daunnya mulai pudar dan terlihat kering.

Kurang lebih begitulah cara kita membudidayakan kentang.

Sumber: Petani Quick