Blog •  13/11/2019

Pengendalian Gulma Di Perkebunan Sawit

Something went wrong. Please try again later...

Gulma tumbuh hampir dimana saja dan keberadaannya sangat tidak diinginkan di perkebunan. Gulma akan bersaing berebut unsur hara dan pupuk, menyumbat saluran drainase yang dapat menyebabkan areal terendam air, menyulitkan evakuasi hasil panen dan pada akhirnya menurunkan produktifitas kebun. 

Pengendalian Gulma adalah teknik pengelolaan yang tepat, ramah lingkungan dan ekonomis guna menyediakan tempat tumbuh pohon Kelapa Sawit yang terbebas dari persaingan unsur hara dengan tetap  menjaga tumbuhan inang bagi hama penyakit tanaman 

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)

1.  Pemeliharaan Piringan

Piringan di kebun sawit harus dijaga agar selalu bersih dari Gulma atau rambatan LCC.  Rambatan ini harus ditarik lepas dan keluar dari area piringan  untuk kemudian di semprot dengan Herbisida yang tepat., seperti Basta dan Paracol. Glyphosate dapat juga digunakan dengan extra hati-hati agar tidak membunuh sawit. Pemeliharaan dengan bahan kimia dilakukan dengan penyemprotan halus di sekeliling pohon sawit dengan radius 1,8 m dari pohon. Jumlah ulangan yang diperlukan sangat tergantung kondisi setempat, namun umumnya 8 kali sudah cukup.

2.Pemeliharaan Gawangan (Inter-row)

Pengendalian Gulma secara teratur harus dilakukan pada 24 bulan pertama untuk memastikan bahwa LCC tumbuh dengan subur. Lihat pada Posting tentang Penanaman dan Pemeliharaan LCC. Tumbuhnya Gulma ringan seperti Ottochloa nodosa, Paspalum conyugatum, Axonopus compresus,  Cynodon dactylon, Digitaria fuscense dll dapat di toleransi. Sedangkan anak kayu dan gulma lain harus dibasmi. Gulma yang benar-benar harus di basmi adalah Mikania micrantha. Pembasmian dilakukan dengan penyemprotan Flouroxpyr (Starane). MUTLAK HARUS DIPERHATIKAN AGAR BUTIRAN SEMPROT TIDAK TERKENA LANGSUNG PADA TANAMAN MUDA. 2.4 D. amine tidak boleh digunakan pada tanaman muda sampai umur 48 bulan.

3.Tanaman Inang

Tanaman Inang atau Host Plants, yang menjadi tempat populasi hama predator pemakan daun ( seperti Mahasena corbetti, Setora nitens, dll )  jangan di ganggu

TANAMAN MENGHASILKAN (TM)

1.   Pemeliharaan Piringan

Pemeliharaan Piringan dengan tertib adalah dimaksudkan untuk memudahkan mengumpulkan Brondolan yang jatuh. Pada umumnya, cuci piringan adalah dengan radius 2,5 m dari pusat tumbuh pohon sawit hingga ujung pelepah terluar. Penggunaan bahan kimia dengan herbisida yang tepat adalah menjadi pilihan utama. Penggarukan piringan pada area TM tua ( > 15 tahun) harus dilakukan satu kali setahun.

2.Pemeliharaan Gawangan (Inter row)

Pengendalian Gulma secara selektif perlu dilakukan sama seperti pada areal TBM.  Tanaman Inang atau Host Plants, yang menjadi tempat populasi hama predator pemakan daun ( seperti Mahasena corbetti, Setora nitens, dll  termasuk Euphorbia heterophylla , Emilia sonchifolia dan Ageratum spp.)  jangan di ganggu bahkan harus di pelihara. 

3.Pemeliharaan Pasar Pikul

Pasar Pikul dengan lebar kurang lebih 2 m harus selalu bersih terpelihara untuk memudahkan akses keluar masuk hasil panen TBS. Sangat baik dan ekonomis bila digunakan herbisida yang tepat atau herbisida cocktail. Di areal datar, penggunaan Roto Slashing mungkin akan lebih praktis.

4.Pemeliharaan Pelepah

Tumbuhnya Gulma  yang merambat pada pelepah harus di cabut pada saat melakukan pengendalian gulma secara selektif. Tidak dibenarkan melakukan penyemprotan pada pelepah, hal ini untuk mencegah terjadinya peledakan hama serangga.

HERBISIDA YANG DIREKOMENDASI PADA TM

1.  Herbisida untuk Piringan dan Pasar Pikul

Tidak ada satu jenis herbisida pun yang mampu untuk mengedalikan semua jenis Gulma sekaligus.  Oleh karenanya untuk memilih dan mencampur Herbisida agar mencapai tujuan dengan biaya yang efektif, diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang kandungan masing-masing herbisida yang akan dicampur dan pengaruhnya terhadap luas pengendalian.

2. Herbisida untuk Gulma Khusus

Agar pengendalian secara selektif yang dilakukan mencapai tujuannya dengan efektif, maka adalah sangat penting untuk melakukan penyemprotan secara TEPAT WAKTU disesuaikan dengan keadaan cuaca, dan TEPAT DOSIS serta TEPAT VOLUME sesuai yang diperlukan agar merata.

Lanjutan rotasi berikut perlu dilakukan untuk sampai pada titik tuntas membasmi Gulma liar yang tidak diinginkan. Oleh karenannya program penyemprotan dan intervalnya perlu dibuat berdasarkan pengamatan lapangan, sebelum operasi penyemprotan dilaksana kan. 

PENGAMANAN  TANAMAN SAWIT DARI EFEK RACUN

Tanaman Sawit sering menderita pada masa pertumbuhan kecambah di Nursery dan di areal TBM sebagai akibat salah pilih herbisida, teknik semprot yang salah dan terkena percikan alat semprot yang tak diinginkan.  Herbisida seperti 2.4 D amine dan Triloxpyr yang memercik kena daun muda akan mempengaruhi pertumbuhannya.  Herbisida ini dikenal dapat mendorong terbentuknya parthenocarpy dan kadang menyebabkan aborsi buah pada tahap pertumbuhan lanjutnya.

Pengamanan Tanaman Sawit memberikan arti bahwa herbisida yang digunakan harus dipilih yang tidak memiliki efek racun pada tanaman Kelapa Sawit.  Beberapa Symptoms gejala keracunan:

  1. Pelepah Pecah
  2. Pelepah menggulung
  3. Kanopi tanaman muda lemas

Sumber: Sawit Indonesia