Blog •  26/01/2021

Penyebab Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Meroket

Something went wrong. Please try again later...
© Foto: Ardian Fanani/detikcom
© Foto: Ardian Fanani/detikcom

Banyuwangi - Meroketnya harga cabai rawit di Kabupaten Banyuwangi terjadi karena beberapa faktor. Beberapa tanaman cabai rawit milik petani banyak terserang penyakit. Pedasnya harga cabai rawit tak bisa dinikmati petani.

Bahkan petani harus merugi lantaran tanaman cabainya rusak akibat terserang penyakit cacar hitam. Seperti yang dirasakan Muhammad Sholeh, petani cabai rawit di Desa Banjar, Kecamatan Licin. Tanaman cabai rawit miliknya terserang cacar.

"Saat berbuah pertama sudah terserang cacar. Sudah saya semprot obat cacar, tapi hasilnya tetap seperti itu. Masih banyak yang terserang cacar," ujarnya kepada detikcom, Senin (4/1/2021).

Menurut Sholeh, tanaman cabai rawit yang terserang penyakit cacar, buahnya terdapat bercak-bercak berwarna hitam. Tak hanya itu, pohon cabai rawit yang terserang, daunnya juga mengkerut karena penyakit. Akibat terserang penyakit cacar, petani hanya bisa gigit jari meski harga cabai rawit melambung tinggi.

"Jika masih muda, bercak itu kecil. Tapi semakin tua, bercak menyebar ke seluruh cabai," ungkapnya.

Biasanya, untuk 1 hektar tanaman cabai, petani bisa memanen hingga 100 kg setiap panen. Namun, saat ini petani hanya mampu memanen di kisaran 10 kg saja.

"Itu juga harus disortir dulu. Kalau dicampur dengan cabai yang kena cacar ya nggak mungkin laku di pasaran," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Taufik, petani cabai rawit asal Desa Gumuk Kecamatan Licin. Dia mengaku sebagian besar cabai rawit yang ditanamnya rusak akibat cacar. Serangan cacar semaki masif lantaran curah hujan di Banyuwangi yang relatif tinggi.

"Dari satu hektaran tanaman cabai saya, sebagian besar terserang cacar," ungkapnya.

"Mungkin karena hujan terus, sehingga tanaman cabai tidak tahan dan terserang cacar. Ini juga yang mengakibatkan cabai rawit harganya melambung tinggi," tambahnya.

Taufik tetap berupaya semaksimal mungkin dengan melakukan penyemprotan, dengan harapan tanaman cabainya bisa pulih kembali.

"Tetap saya semprot obat cacar. Ini kan buah pertama. Semoga saja bisa pulih lagi dan bisa menutup kerugian petani," harapnya.

Seperti diketahui, harga cabai rawit melonjak tinggi di sejumlah pasar di Banyuwangi. Perkilogram cabai rawit dipatok harga Rp 85 ribu oleh pedagang. Padahal sebelum tahun baru 2021, harga cabai di bawah Rp 50 ribu.

Sumber: Detik