Blog •  29/09/2021

Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Menyalurkan Benih Padi untuk Musim Tanam

Something went wrong. Please try again later...
© Kodar Solihat/DeskJabar
© Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR –  Usaha pertanian Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat menyalurkan 116,5 ton benih padi unggul untuk musim tanam akhir tahun 2021 dan awal 2022.

Dalam menyalurkan benih padi unggul itu dilakukan melalui Balai Benih Padi Cihea, Bojongpicung, Cianjur, terdiri benih jenis Inpari 32 dan Inpari 30 untuk musim tanam akhir 2021 dan awal 2022.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, di Bandung, Senin, 27 September 2021 mengatakan, bahwa produksi benih padi unggul di Balai Benih Padi dan Palawija Cihea itu sebagai produksi daerah untuk memperkuat produksi padi Jawa Barat.

“Produksi benih padi dari Balai Benih Padi dan Palawija Cihea itu juga disertifikasi sebagai kepercayaan sebagai benih unggul,” ujar Dadan Hidayat kepada DeskJabar.

Kepala Balai Benih Padi dan Palawija Cihea, Beni Bunyamin, dan kepala seksi Unang Iskandar, menunjukan proses menyalurkan banyak stok benih padi unggul Inpari 32 dan Inpari 30 produksi balai tersebut.

Sejumlah penangkar benih mulai mengambil benih-benih padi tersebut, terutama dari yang sudah terdaftar.  Benih padi disalurkan adalah Inpari 32 sebanyak 112,5 ton, serta Inpari 30 sebanyak 4 ton.

Disebutkan, benih-benih padi unggul Inpari 32 dan Inpari 30 itu oleh penangkar dibawa ke Subang, Majalengka, Cianjur, Sukabumi, Sumedang, dan sejumlah sentra padi Jawa Barat lainnya.

Menurut Beni Bunyamin, sertifikasi benih padi asal Balai Beni Padi Cihea dilakukan di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di Ciganitri, Bandung.

Disebutkan, serifikasi untuk benih-benih padi produksi Balai Benih Padi dan Palawija Cihea adalah label ungu.

Benih-benih padi tersebut, kemudian diperbanyak lagi di penangkar, sampai kemudian disebar ke kios-kios tani untuk dipergunakan oleh petani.

Suasana menjelang musim tanam padi di Jawa Barat sudah mulai terlihat persiapan petani, karena diperkirakan musim hujan akan terjadi pada Oktober 2021.

Sementara itu, Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) menyatakan wilayah Jawa Barat harus kembali menjadi lumbung pangan nasional karena memiliki potensi pertanian sangat tinggi.

Ketua Intani Guntur Subagja Mahardika di Jakarta, Senin, menyatakan di tengah pandemi Covid-19 ketersediaan dan ketahanan pangan menjadi sangat prioritas.

"Jawa Barat harus kembali menjadi lumbung pangan nasional. Sumedang menjadi salah satu motor pembangunan kemandirian pangan nasional di Jawa Barat,” katanya saat panen bersama di persawahan Pacuan Kuda, Kotakaler, Sumedang, Jawa Barat, dilansir Antara, Senin, 27 September 2021.

Guntur yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI itu dalam keterangannya, didukung kualitas pertanian Kabupaten Sumedang dan Provinsi Jawa Barat sangat bagus.

Pada kesempatan itu dia mengapresiasi Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat yang mengembangkan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan di Tatar Sunda.

Menurut Ketua KPED Ipong Witono penerapan teknologi berupa suplemen penyubur tanah dan tanaman sudah diaplikasikan di sejumlah demplot di beberapa kabupaten di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sumedang.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebutkan, melimpahnya produksi padi di Kabupaten Sumedang akan menjadikan Sumedang sebagai pemasok utama bagi daerah lain seperti DKI Jakarta yang sudah ada MoU sebelumnya. 

Sumber: DESKJABAR