Press Release •  22/10/2019

Petani Mulai Tanam Jagung

Something went wrong. Please try again later...
Danramil 10/Pegasing, Kapten Inf Bambang Suhartono melakukan panen perdana jagung di lahan demplot ketahanan Kodim 0106/Aceh Tengah, di Kampung Kung, © Serambinews
Danramil 10/Pegasing, Kapten Inf Bambang Suhartono melakukan panen perdana jagung di lahan demplot ketahanan Kodim 0106/Aceh Tengah, di Kampung Kung, © Serambinews

BLANGKEJEREN - Jagung siap panen di Kabupaten Gayo Lues (Galus) masih bertahan pada harga Rp 3.600 per kilogram. Harga yang stabil tersebut lantaran saat petani jagung justru sedang  memasuki masa tanam yang berlangsung di beberapa lokasi dan kecamatan kabupaten tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi, Minggu (20/10), harga biji jagung siap panen dan rontok dijual  petani dan ditampung agen penampung dengan harga Rp 3.600 per kilogram. Untuk mendapatkan stok jagung dalam jumlah banyak masih sangat sulit, karena saat ini musim masa tanam.

Sedangkan jenis benih (bibit) jagung yang dominan digemari petani selama ini yakni Pioneer (P23) dengan harga Rp 470.000/sak dengan berat 5 kilogram. Bibit ini paling banyak diminati petani, karena memiliki berbagai keunggulan.

"Saat ini petani jagung musimnya sedang masa tanam, sehingga jarang petani melakukan panen, meskipun harga jagung saat ini di kabupaten itu bertahan pada angka Rp 3.600/kg," kata Selamat, petani jagung Kutapanjang yang didampingi sejumlah petani lainnya di Blangjerango, kepada Serambi, Minggu (20/10).

Hal ini juga diakui Andi,  petani dan penyedia bibit jagung lainnya di Blangkejeren. Dikatakan, petani jagung dominan sedang melakukan masa tanam di beberapa lokasi dan tempat, karena cuacanya memang sangat mendukung. "Bibit jagung yang paling digemari petani selama ini jenis Pioneer, karena memiliki beberapa keunggulan dan kelebihan dibandingkan jenis bibit lainnya, harga bibit itu mencapai Rp 470.000 per sak isi 5 kg," sebutnya.

Sumber: Aceh Tribunnews