Blog •  05/01/2021

Petani di Desa Aeramo, Nagakeo, Keluhkan Hama Ulat Serang Tanaman Jagung

Something went wrong. Please try again later...
© Foto: Arkadius Togo
© Foto: Arkadius Togo

MBAY-Para petani di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, mengeluhkan serangan hama ulat pada tanaman jagung. 

Puluhan hektar tanaman jagung yang telah ditanami para petani, terserang hama ulat yang menyebabkan para petani khawatir akan mengalami gagal panen. 

Pantuan media ini, Senin (4/12/2021),  pohon jagung yang baru ditanam sepekan lalu, terserang hama ulat yang menyebabkan seluruh daun dan batang tanaman habis digerogoti ulat. 

Beberapa petani mencoba mengatasi serangan hama ulat dengan menyemprot tanaman jagungnya dengan racun rumput.

Salah satu petani yang lahan jagungnya diserang hama ulat adalah Yosep Jawa Ari. Ia menjelaskan, serangan hama ulat ini terasa pada musim tanam. 

Bahkan, serangan ini sudah terasa sejak bibit tumbuh awal di 10 hari pertama. “Jadi, saat masih awal sudah ada serangan hama ulat dan terus ada sampai sekitar usia tanaman sudah 1 bulanan,” ujar Opa Yosep, demikian ia disapa. 

Untuk mengantisipasi, pihaknya melakukan penyemprotan hama untuk membasmi ulat daun yang menyerang. Bahkan, penyemprotan hama bisa dilakukan 2 kali karena saat disemprot sekali, ulatnya tak hilang. 

Petani di Desa Aeramo, Nagakeo, Keluhkan Hama Ulat Serang Tanaman Jagung (1)

© Foto: Arkadius Togo
© Foto: Arkadius Togo

Keluhan serangan hama juga disampaikan petani lainnya, Sivester Siga. Ia mengungkapkan, tanaman yang diserang hama ulat berusia tanam 21 hari atau 3 minggu.  

Kerusakan yang diakibatkan ulat menurut Sil yakni memakan daun tanaman jagung. 

“Kalau di sini, hampir semua tanaman jagung petani terancam gagal panen. Hama ulat merata menyerang tanaman kami,” terangnya. 

Dari pengakuan Sil, karena ulat menyerang di bagian daun, hampir 90 persen tanaman tidak bisa tumbuh dan mati.  

“Ya ini Baru umur 21 hari sudah di serang ulat. Padahal sudah banyak jenis obat yang digunakan tapi tetap ulat kecil itu memakan daunnya. Saya khawatir setelah ulat itu agak besar masuk ke batang jagung,” katanya. 

Sementara, Salah seorang tokoh Masyarakat Seravinus Mena yang juga mantan Kepala desa Aeramo mengatakan, pemerintah daerah harus mengambil langkah cepat dalam menanggulangi wabah hama ulat yang menyerang tanaman jagung milik petani. 

“Saya melihat langsung ke ladang dan mendengar keluhan petani. Adanya wabah ulat pada saat tanaman jagung baru usia 3 minggu sudah banyak diserang. Dari hasil survei, hampir semua ladang jagung di Desa Aeramo terserang hama ulat ini,” jelasnya.

Sumber: Kumparan