Blog •  02/12/2020

Saluran Air Terputus Akibat Longsor, Petani Kecamatan Habinsaran Terancam Gagal Tanam Padi

Something went wrong. Please try again later...

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - 700 petani di Kecamatan Habinsaran mulai gelisah akan gagalnya mereka menanam padi pada sekitar tiga pekan mendatang.

Kegelisahan muncul akibat terputusnya tali air yang membuat pasokan air tidak ada. Saat berada di lokasi, sejumlah sawah sudah mengering, secara khusus penyemaian padi yang mulai mengering sementara musim tanam sudah semakin mendekat.

Tapi air yang memasok ke seluruh sawah yang dimiliki masyarakat dengan jumlah 700 Kepala Keluarga terancam tidak mendapat air, karena pembenahan tali air terlambat.

Di lokasi terputusnya tali air, terlihat longsor. Pohon pinus yang tumbuh di dekat tali air tersebut ikut terbawa longsor di kedalaman mencapai 50 meter.

Dari penuturan petani setempat, biasanya mereka sudah mulai membibitkan padi pada bedengan yang sudah siap tanam.

Melihat kondisi air yang tidak mencukupi, mereka akan rugi besar jika tetap bersikukuh menanam padi.

Terkait hal ini lurah di Kecamatan Habinsaran Jenton Pardosi angkat bicara.

"Memang longsor karena hujan sangat deras akhir-akhir bulan ini sehingga terjadi longsor pada hari Sabtu (21/11/2020) malam longsor sekitar 30 meter," ungkap Jenton Pardosi, Lurah Parsoburan Barat, Kecamatan Habinsaran pada Senin (30/11/2020).

Ia juga menyatakan bahwa pihaknya lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan terkait penanggulangan hal tersebut.

"Setelah kita ketahui, menurut pengairan terus kita tindak lanjuti lalu buat permohonan sama Pak Camat," sambungnya.

Warga juga keluhkan terkait longsornya saluran air tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Ishak Simanjuntak (53) saat sambangi lokasi longsor.

Sumber: TRIBUN-MEDAN