Blog •  19/07/2021

Stok Jagung di Pabrik Pakan Hanya Cukup untuk 34 Hari

Something went wrong. Please try again later...
© ANTARA/Adeng Bustomi
© ANTARA/Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Stok jagung di pabrik pakan ternak tercatat mencapai level yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Stok yang terbatas ini diikuti dengan harga jagung yang relatif masih tinggi. Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Timbul Sihombing mengatakan persediaan jagung nasional pada Mei hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi selama 34 hari ke depan. “Sebagai pembanding tahun lalu pada Mei stok jagung untuk pemenuhan pakan nasional bisa untuk 59 hari,” kata Timbul dalam diskusi virtual bertema ‘Geliat Industri Perunggasan: Harga Pakan, DOC, dan Ayam Hidup’ pada Rabu (30/6/2021).

Pasokan jagung untuk produksi pakan sendiri dipasok dari produksi lokal. Timbul menyebutkan pasokan sejatinya masih tersedia, tetapi harga yang diterima pabrik relatif masih tinggi. Harga rata-rata jagung pipil kering dengan kadar air 15 persen pada Mei tercatat berada di kisaran Rp5.472 per kilogram (kg) sampai Rp6.233 per kg. Sebagai perbandingan, pada Mei 2020 harga jagung pipil kering dengan kualitas yang sama masih berada di kisaran Rp3.302 per kg sampai Rp4.320 per kg. Selain harga tinggi jagung lokal yang menjadi komponen utama pakan, harga bungkil kedelai impor juga stabil tinggi sebagai imbas dari terbatasnya pasokan dan naiknya permintaan China sebagai salah satu importir terbesar kedelai. Meski demikian, Timbul menyebutkan aktivitas impor tetap dilakukan pabrik. “Pabrik pakan tetap melakukan pembelian bungkil kedelai, sekalipun dengan harga relatif mahal,” katanya. Timbul pun memastikan pabrik pakan akan terus menyerap dan mengutamakan produksi jagung lokal. Tetapi, dalam situasi pasokan dan harga tidak kondusif dan berpengaruh pada efisiensi produksi serta harga final pakan, para produsen pakan ternak berharap pemerintah dapat mengambil kebijakan strategis. Kebijakan strategis ini di antaranya adalah importasi gandum pakan sebagai substitusi dan impor jagung ketika pasokan terbatas dan harga mengalami lonjakan. “Kami usulkan impor jagung sifatnya on and off dan dikendalikan oleh pemerintah dan idealnya pemerintah punya buffer stock untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan,” kata dia.

Sumber: Bisnis