Blog •  31/01/2022

Sumbar Butuh Jagung 14.000 Ton Per Bulan

Something went wrong. Please try again later...
© Antara/Aswaddy Hamid
© Antara/Aswaddy Hamid

Bisnis.com, PEKANBARU — Provinsi Riau mendorong para petani lokal untuk dapat menanam komoditas jagung guna memenuhi permintaan pakan ternak dari provinsi tetangga Sumatra Barat. Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Syahfahlefi mengatakan pihaknya terus menjalin kerja sama dengan berbagai daerah di Tanah Air untuk mengembangkan sektor pertanian di Bumi Lancang Kuning. "Dari kerja sama kami dengan Sumatra Barat, kami sampaikan informasi bagi petani di Riau bahwa Sumbar butuh jagung untuk pakan ternak per bulannya hampir 14.000 ton, diharapkan petani Riau bisa membantu suplai kebutuhan itu," ujarnya, Jumat (28/1/2022).

Dia menjelaskan pemprov sudah berkirim surat dengan Pemkot Pekanbaru agar ikut membantu petani dalam program penanaman jagung ini. Sehingga diharapkan produksi jagung petani meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan pasar di Sumbar. Menurutnya Kementerian Pertanian siap membantu para petani dalam menyiapkan sarana produksi jagung, sepanjang kegiatan produksi jagung itu memenuhi ketentuan CPCL atau calon petani dan calon lokasinya lengkap. Dia berharap dengan upaya bersama dari pemerintah di tingkat pusat dan daerah, komoditas jagung yang dihasilkan petani Riau dapat meningkat dan tentunya bisa mengangkat kesejahteraan petani yang ada di wilayah itu

Adapun menurut data Pemda sepanjang 2021 lalu, Provinsi Riau mampu menghasilkan jagung 17.218 ton. Pemda telah melakukan pengembangan jagung melalui tanaman sela pada lahan-lahan perkebunan dan mendorong pemanfaatan sawah yang tidak produktif dengan tanaman jagung. Pemprov melakukan identifikasi potensi lahan baku untuk pengembangan tanaman jagung di kabupaten/kota sesuai surat Gubernur No. 520/DISPTPH/3420, pada 17 Desember 2021, sebagai tindak lanjut kerja sama dengan Sumatra Barat. Kemudian, Pemprov Riau juga menggelontorkan bantuan untuk pengembangan jagung, yaitu jagung hibrida, pupuk dan herbisida seluas 19.679 Ha untuk 691 kelompok, bantuan alsintan sebanyak 92 unit dari APBD dan bantuan alsintan sebanyak 85 unit dari APBN.

Sumber: Bisnis