Blog •  14/12/2020

Tips Perawatan Tanaman Jagung yang Benar

Something went wrong. Please try again later...

Perawatan tanaman jagung sangat penting dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Masa perawatan dimulai sejak fase bibit hingga tanaman mencapai dewasa. Adapun kegiatan perawatan tanaman jagung meliputi penjarangan, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengairan, serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman. 

Penjarangan

Penjarangan tanaman merupakan proses pengambilan tanaman yang tidak dikehendaki dan dilakukan pada jumlah tanaman yang berlebih atau tidak sesuai dalam satu lubang tanam. Penjarangan dilakukan dengan cara mematahkan tanaman yang tidak dikehendaki dan hindari pencabutan karena dapat merusak akar tanaman yang lainnya.

Penyulaman

Penyulaman merupakan menanam benih kembali untuk mengganti benih yang rusak agar tanaman yang tumbuh dalam satu lahan tetap seragam. Tanaman atau benih yang diganti biasanya dikarenakan terserang hama dan penyakit atau rusak. Jika dipaksakan tumbuh, tanaman tidak bisa berproduksi optimal. Penyulaman harus dilakukan secepatnya setelah penjarangan agar perbedaan antartanaman tidak ketara.

Penyiangan

Penyiangan dalam proses perawatan tanaman jagung bertujuan menghilangkan gulma yang menjadi kompetitor unsur hara bagi tanaman jagung. Penyiangan pertama bisa dilakukan saat tanaman sudah berumur empat minggu setelah masa tanam. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan dan sebaiknya dilakukan dua minggu sekali.

Pembumbunan

Pembumbunan merupakan penutupan akar tanaman yang timbul di atas permukaan tanah dengan cara menguruk/menimbun dari tanah di sebelah kanan-kirinya. Pembumbunan berfungsi untuk memperkokoh sosok tanaman. Pembumbunan akan lebih efisien jika dilakukan bersamaan dengan penyiangan agar tenaga kerja tidak terbuang banyak. Pembumbunan pertama dilakukan bersamaan dengan penyiangan kedua.

Pemupukan

Anda harus memenuhi kebutuhan unsur hara yang menunjang pertumbuhan tanaman. Dosis pemupukan yang digunakan umumnya 200—300 kg urea per hektare, 100—200 kg SP-36 per hektare, 200—300 kg NPK per hektare. 

Pemupukan pertama diberikan pada saat tanaman belum ditanam. Pemberian pupuk dilakukan dengan menyebarkannya ke dalam alur yang dibuat dengan jarak sekitar 10 cm dari barisan tanam dengan kedalaman 10 cm. Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman berumur empat minggu.

Pengairan

Pemberian air dilakukan saat lahan tidak dibasahi oleh air hujan selama 3 hari berturut-turut. Hal ini dikarenakan jagung membutuhkan ketersediaan air yang cukup selama masa pertumbuhan.

Pemberantasan hama dan penyakit

Salah satu sebab kegagalan panen adalah serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, Anda perlu mengantisipasi serangan dengan pencegahan yang lebih baik daripada pengobatan. Jika serangan sudah terjadi, sebaiknya lakukan pengendalian sesuai dengan jenis hama yang menyerang.

Sumber: dkpp.bulelelngkab