Something went wrong. Please try again later...

Hortiindonesia.com – Harga aneka cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, mengalami pergerakan signifikan pada Selasa, 25 November 2025. Berdasarkan laporan Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, komoditas cabai rawit merah (CRM) tercatat mengalami kenaikan harga cukup tinggi, sementara cabai besar (CMB) dan cabai keriting (CMK) justru mengalami penurunan.

Kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit merah dengan rata-rata harga hari ini mencapai Rp43.000 per kilogram, dari harga normal Rp28.000 per kilogram atau naik 53,6%. Varian lain seperti Asmoro 043, Lokal Kediri, dan Pentol TUMI 99 juga menunjukkan kenaikan serupa, dengan selisih Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram.

Anggota APCI, Suyono, menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan terbatasnya pasokan yang masuk ke pasar, sementara penyerapan oleh industri dan kebutuhan pasar meningkat.
"Hari ini harga CRM naik karena pasokan berkurang dan penyerapan naik," ujar Suyono kepada Horti Indonesia, Rabu (26/11/25).

Data APCI menunjukkan pasokan cabai rawit merah hari ini hanya 14 ton, jauh di bawah kondisi normal 35 ton. Di sisi lain, penyerapan cabai oleh industri melalui glower mencapai 6 ton, sementara distribusi ke Jabodetabek menyerap 1 ton.

Berbanding terbalik, harga cabai besar (CMB) dan cabai keriting (CMK) justru turun. Cabai besar jenis Gada EVO turun naik Rp24.000 menjadi Rp45.000 per kilogram, sedangkan MOLA F1 dan SANDI DB F1 juga mengalami penurunan berkisar Rp19.000–Rp21.000 dari harga normal. Cabai keriting pun menunjukkan tren serupa.

Menurut Suyono, turunnya harga kedua komoditas tersebut dipicu oleh meningkatnya pasokan yang masuk ke pasar. "Sedangkan harga CMB dan CMK turun karena pasokan bertambah," jelasnya.

Selain itu, faktor cuaca menjadi salah satu penyebab fluktuasi. Curah hujan tinggi di sejumlah daerah penghasil membuat kualitas cabai menurun. "Curah hujan tinggi, kualitas kurang bagus," tambah Suyono.

APCI mencatat bahwa sebagian besar pasokan cabai berasal dari Kediri, Blitar, Banyuwangi, Nganjuk, Jombang, dan sekitarnya. Sebagian distribusi dialirkan ke Jabodetabek, industri glower, serta kebutuhan pasar modern dan tradisional di Jawa Timur.

Dengan kondisi cuaca yang masih tidak stabil, APCI memperkirakan harga cabai masih berpotensi berubah dalam beberapa hari ke depan. Petani diimbau tetap memperhatikan kualitas panen agar tetap kompetitif di pasar.