Blog •  13/10/2025

Khofifah: Produksi Padi Jatim 2025 Lebih dari 12 Juta Ton, Tertinggi se-Indonesia

Something went wrong. Please try again later...

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut capaian produksi padi Jawa Timur 2025 sebesar lebih dari 12 juta ton menjadi yang tertinggi dari seluruh provinsi se-Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam pidato di upacara Hari Jadi Kota Jatim ke-80 di Gedung Grahadi, Minggu (12/10/2025).

Khofifah menyampaikan apresiasi kepada seluruh bupati, walikota, dan ajarkan pemerintahan se-Jatim karena mampu menghadapi krisis pangan, bahkan menawarkan kemandirian pangan.

“Kepada Bapak Kanwil Hukum Ikatan Notaris yang bekerja luar biasa, Bupati, Walikota, dan Kepala Desa yang juga bekerja luar biasa. Pada desa-desa yang terus bertumbuh itu, sesungguhnya Jawa Timur bersandar,” ujar Khofifah dalam sambutannya. “Saat dunia tengah menghadapi krisis pangan, desa-desa di Jawa Timur mampu menawarkan kemandirian. Jawa Timur mampu berdiri tegak sebagai lumbung pangan nasional, bahkan sudah menuju kedaulatan pangan,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan capaian produksi padi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Oktober 2025, prediksi Januari sampai November 2025, Gabah Kering Panen (GLP) Jatim sebesar lebih dari 12 juta ton menjadi tertinggi dari seluruh provinsi se-Indonesia.

Hal tersebut juga beriringan dengan Luas Tambah Tanam (LTT) di Jawa Timur mencapai 1.571 juta hektar menjadi yang terluas dari seluruh provinsi se-Indonesia.

“Beras yang dihasilkan petani Jawa Timur juga menjadi sumber pangan bagi 21 provinsi lainnya di Indonesia. Kita semua wajib menyampaikan terima kasih kepada para petani di Jawa Timur yang luar biasa,” ucapnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Jawa Timur juga menjadi yang terdepan pada produksi komoditas lain, seperti jagung, tebu, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap.

Oleh karenanya, sebagai salah satu penyokong utama kebutuhan pangan nasional, Khofifah menyatakan Jatim siap menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, dengan potensi besar dari petani, nelayan, dan UMKM lokal, Jawa Timur akan selalu memastikan kelancaran rantai pasok sekaligus mendorong ekonomi kerakyatan.

Semua ini tidak akan mungkin tanpa kerja keras para petani, tanpa kerja keras para peternak, tanpa kerja keras nelayan kita, tanpa kerja keras pelaku UMKM kita,” terangnya.

“Maka dari itu, izinkan kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pejuang pangan di Jawa Timur, penopang ketahanan pangan Indonesia,” pungkasnya.