Blog •  13/10/2025

Sumsel Optimis Masuk 3 Besar Produsen Padi

Something went wrong. Please try again later...

KBRN, OKI : Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru menyatakan optimistis Sumsel mampu menembus tiga besar produsen padi nasional. Keyakinan itu disampaikan saat mendampingi Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, M., meninjau program cetak sawah di Desa Benawa, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (2/10/2025).

“Cetak sawah yang menjadi salah satu andalan di Sumsel adalah di Kabupaten OKI sebanyak 18.000 Ha,” ujar Herman Deru.
Menurut Herman Deru, produksi gabah kering giling Sumsel mencatat kenaikan signifikan. Jika pada akhir 2024 tercatat 2,9 juta ton, maka hingga September 2025 sudah bertambah 600 ribu ton sehingga mendekati 3,5 juta ton. Ia menilai capaian ini sebagai sejarah baru karena belum pernah sebelumnya produksi padi di Sumsel melonjak setinggi itu. “Dan Sumsel catatkan sejarah. Belum pernah produksi melonjak sampai mendekati 3,5 juta ton,” tegasnya.

Ia menambahkan, dengan dukungan pemerintah pusat, semangat petani, dan potensi lahan baku sawah yang masih luas, Sumsel sangat berpeluang naik peringkat dari lima besar menjadi tiga besar produsen padi nasional. 

“Saya yakin dengan Lahan Baku Sawah yang ada dan mewujudkan Padi IP200 yang memungkinkan panen dua kali dalam setahun maka Sumsel peringkatnya bisa naik dari 5 besar menjadi 3 besar nasional. Menjadi 3 produsen 3 besar nasional bukan lagi mimpi,” jelas Herman Deru.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pertanian Dr. Ir. Suwandi, M., mengapresiasi capaian peningkatan produksi beras dan gabah di Sumsel yang menurutnya sudah tertinggi dari lima provinsi penghasil beras terbesar.

“Kenaikan produksi beras dan gabah kenaikannya Januari-November 2024 tertinggi dari lima besar tadi (dari 5 provinsi penghasil beras tertinggi). Data kami sudah laporkan dan itu capaian yang tidak mudah,” jelas Suwandi.

Ia menegaskan Kabupaten OKI merupakan salah satu daerah dengan cetak sawah terbesar di Indonesia. Menurutnya, kesuksesan program cetak sawah bukan hanya soal mencetak lahan baru, tetapi juga mengolahnya agar produktif. Pemerintah pusat pun memastikan percepatan mobilisasi peralatan pertanian untuk mendukung target tersebut.

“Maksimal di November. Saya percaya Sumsel seperti yang pernah disampaikan Menteri Pertanian bahwa bisa menjadi percontohan terbaik di Indonesia di luar pulau Jawa,” paparnya.