Blog •  15/05/2020

Antisipasi Kemarau 2020, Kementan Resmikan Percepatan Gerakan Musim Tanam

Something went wrong. Please try again later...
© Foto : Dok. Kementerian Pertanian
© Foto : Dok. Kementerian Pertanian

Trubus.id -- Kementerian Pertanian (Kementan) bakal mempercepat musim tanam guna mengantisipasi musim kemarau tahun ini. Percepatan tersebut diresmikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui video converence yang diikuti oleh Gubernur, Bupati dan Kepala Dinas Pertanian tingkat Kabupaten se-Indonesia.

Syahrul menargetkan percepatan musim tanam kedua tahun 2020 dengan total luas lahan area sebesar 5,6 juta hektare. Percepatan ini merupakan upaya Kementan dalam mengantisipasi terjadinya kekeringan.

Diakuinya, saat ini pihaknya terus memprioritaskan program percepatan tanam karena bulan Mei sampai Juni masih terjadi hujan. Sedangkan puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.

"Kita sudah vicon dengan beberapa Gubernur dan para Bupati semuanya sangat optimistis bisa melakukan percepatan. Dan dipastikan percepatan ini bisa berlanjut ke tingkat Kabupaten tentu haurs dilakukan monitoring," kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/5/20).

Sebelumnya, Mei-April lalu telah berlangsung panen raya yang akan berakhir pada bulan Juni nanti di beberapa daerah dengan total luas lahan sekitar 7,46 juta hektare.

Menurutnya, sektor pertanian sangat bergantung pada cuaca, bencana alam, hama, dan manajemen ketahanan pangan. Karena itu, antisipasi ini harus segera dilakukan oleh semua lingkup Kementan demi meminimalisir terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kita kerahkan semua kemampuan termasuk analisa-analisa dari Litbang Kementan untuk bisa menentukan mana pupuk yang cocok, dan mana bibit yang cocok untuk ditanama. Kalau semua berjalan lancar pasti pangan kita aman," terang Mentan Syahrul.

Diakuinya, Kementan juga akan memberikan bantuan berupa combine harvester, traktor, drayer, multivator dan alsintan lainya ke daerah-daerah yang membutuhkan. Dengan anggaran yang terbatas setelah dilakukan pemangkasan, diharapkan bantuan tersebut menjadi solusi untuk meningkatkan produksi.

Percepatan ini, menurut Syahrul, merupakan upaya antisipasi terjadinya kekeringan dengan memanfaatkan potensi hujan yang masih ada sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas.

Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ada beberapa wilayah yang akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya.

“Presiden menekankan pentingnya kebijakan mitigasi agar peningkatan intensitas musim kemarau tahun ini tidak mengganggu ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok,” tuturnya.

Dikatakan Syahrul, dari 34 provinsi, ada delapan propinsi andalan, sembilan propinsi utama, dan 16 propinsi dalam pengembangan. Dengan dukungan infrastruktur irigasi, jalan usahatani, KUR, Asuransi usahatani dan sistem logistik, dan distribusi, dia bersama pemangku kepentingan pertanian lainnya optimistis mampu menyediakan pangan dalam situasi seperti ini.

Sumber: Trubus.id