Blog •  21/09/2020

Miliki 1.000 Ha Lahan Pertanian, Makmu HAPK Sebut Samboja Berpotensi Lumbung Pangan IKN

Something went wrong. Please try again later...
© HUMAS DPRD KALTIM
© HUMAS DPRD KALTIM

SAMBOJA - Miliki lahan lebih dari 1.000 hektare (ha) Samboja diharapkan mampu menjadi lumbung pangan tidak hanya di Kutai Kartanegara, tetapi juga di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK ketika menghadiri acara panen bersama di Desa Bukit Raya, Samboja, Minggu (20/9).

Ia meminta agar luasan lahan tersebut tidak dialihfungsikan untuk bidang lainnya sebab jumlah lahan pertanian di Kaltim tidak menunjukkan kenaikkan bahkan justru penurunan, yang disebabkan banyak faktor yang salah satunya tidak adanya regenerasi.

"Memang ada areal eks pertambangan di sekitar jalan menuju lahan pertanian. Silakan saja yang penting seribu hektar itu jangan sampai hilang atau menjadi lahan tidur, harus memberikan manfaat bagi rakyat Kaltim," ujar Makmur didampingi Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun dan Sigit Wibowo, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Danrem 091/Aji Surya Natakusuma ( ASN), Brigjen Inf Cahyo Suryo Putro, Camat Samboja Ahmad Nurkhalis, dan Kepala Desa Bukit Raya Wangsit Sukono.

Pihaknya meminta kepada pemerintah melalui dinas terkait baik provinsi maupun kabupaten agar memasukan lahan seribu hektare lebih tersebut ke dalam program prioritas unggulan pertanian.

Kades Bukit Raya, Wangsit Sukono mengatakan terdapat 10 kelompok tani yang panen bersama dengan total luasan sawah 150 hektar.

"Ada yang berbeda dengan panen kali ini sebab pertama kali menggunakan padi jenis Infari 2INC," sebutnya.

Dia menjelaskan, padi bibit jenis ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan padi biasa. Padi varietas baru ini memiliki kandungan Zinc (Zn) 6 persen lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Ciherang.

Seperti diketahui, selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki keunggulan produktivitas tinggi, tahan hama, dan rasa nasinya yang dinilai lebih enak. Diharapkan hadirnya Infari 2INC dapat turut berperan dalam mengatasi kekurangan gizi di Kaltim.

Pada kesempatan itu Wangsit juga menyampaikan keluhannya terkait infrastruktur sarana dan prasarana pertanian yang masih menjadi kendala dalam mengembangkan tidak hanya pertanian tetapi juga peternakan dan perikanan.

"Kalau hujan tanggul tidak bisa menahan sehingga membanjiri sawah karena itu perbaikan irigasi dan pengaspalan," imbuhnya.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam sambutannya mengatakan apa yang menjadi keluhan petani akan di perjuangkan untuk dapat diprioritaskan pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.

Pemerintah lanjut dia berupaya untuk mendorong masing-masing daerah agar menggali potensinya dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat sehingga tercipta pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. "Luar biasa ditengah situasi pandemi covid-19 petani tetap bekerja keras hingga bisa sampai panen pada hari ini," katanya.

Setelah mengikuti panen bersama, rombongan menghadiri acara Lomba Mancing di Pemancingan Tirtonadi sekaligus meresmikan wadah bagi para pecinta pancing.

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengatakan tidak hanya pertanian, Samboja juga memiliki banyak potensi yang mampu meningkatkan perekonomian salah satunya perikanan.

"Pamancingan Tirtonadi berupaya membantu masyarakat dalam hal perikanan. Jadi sumber ikan kami ambil dari warga lokal. Kami berharap pemerintah mampu membantu pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh Samboja sehingga target swasembada beras di Laltomampu tercapai dan meenjadi kawasan pariwisata pertanian," harapnya.

Sumber: Tribun Kaltim