Blog •  03/03/2020

Pahami Cara Pengairan Air yang Baik dan Benar !

Something went wrong. Please try again later...

Air merupakan salah satu unsur penting dalam pertumbuhan tanaman. Pengairan harus terus dilakukan agar tanaman tetap pada kondisi yang prima. Ini karena, pengairan sangat berperan penting dalam membantu melarutkan dan memudahkan pengakutan zat hara dari dalam tanah ke pertumbuhan tanaman.

Namun demikian, pengairan juga harus dilakukan secara tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh petani sebelum melakukan pengairan pada tanaman budi daya.

Pahami cara pengairan yang tepat

Pengairan perlu dilakukan penanganan secara tepat, yakni kapan tanaman membutuhkan air dan kapan tanaman tidak membutuhkan air serta berapa volume air yang dibutuhkan oleh tanaman.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tanah juga mempunyai keterbatasan dalam menyerap air sekaligus. Maka dari itu, pengairan sebaiknya dapat dilakukan dengan lebih lambat atau dalam dosis yang lebih sedikit.

Lantas, seberapa banyak air yang dibutuhkan?

Untuk tanaman yang berukuran kecil, lebih baik dibuatkan ceruk pada tanah tepat di bawah garis tetes air dari daun dan mengisinya sebanyak 2 sampai 3 kali. Sedangkan untuk tanaman yang lebih besar, dapat dilakukan pengairan yang dapat meresap secara perlahan selama 20-30 menit di beberapa titik sekitar garis tetes tanaman.

Pengairan yang tepat sudah harus dilakukan dari tanaman masih muda. Hal ini bertujuan untuk mendorong perkembangan akar lebih banyak dan merangsang pertumbuhan batang dan tajuk menjadi lebih baik. Selain mendorong pertumbuhan tanaman, air juga berfungsi menjaga tanaman agar tetap hidup.

Tanaman yang kekurangan air biasanya akan menjadi layu dan lama-kelamaan akan mati. Kekurangan air juga dapat menyebabkan daun-daun serta buah tanaman akan mudah rontok berjatuhan. Namun, kelebihan air juga bisa berakibat buruk untuk tanaman. Akar tanaman yang tergenang air akan mudah busuk dan dampaknya pun sama seperti kekurangan air, tanaman akan mati.

Oleh karena itu, hal penting yang harus dilakukan adalah media untuk tanaman tumbuh jangan sampai kekurangan air atau kelebihan air. Dan juga, akan lebih baik jika pengairan dilakukan pada pagi hari sehingga air dapat mengering sebelum malam tiba.

Jangan terlalu basah

Intensitas pengairan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tanaman yang sedang dibudidayakan, jangan sampai pengairan yang dilakukan menyebabkan kondisi tanah menjadi terlalu lembab. Hal ini bisa menjadi masalah baru bagi tanaman yang memiliki daya tahan rendah terhadap kelembaban yang tinggi.

Hal ini sering terjadi pada tanaman mangga, jambu biji, dan jambu mete yang akan jarang berbunga jika lingkungan sekitar kebun terlalu lembap dan becek.

Mengendalikan produktivitas tanaman

Air sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman sehingga pengairan yang baik dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Ada beberapa jenis tanaman yang perlu dihentikan pemberian airnya untuk merangsang pertumbuhan bunga. Ada pula tanaman yang harus diberi pengairan dengan cara penggenangan untuk menumbuhkan bunga seperti tanaman belimbing, jeruk, apel, pepaya, salak, dan pisang.

Penyiraman dengan air es

Ada hal unik yang bisa saja terjadi saat proses pengairan. Hal ini biasa terjadi pada tanaman kelengkeng. Tanaman kelengkeng dapat cepat berbunga jika penyiraman dilakukan dengan cara melakukan perubahan suhu secara drastis. Jika suhu malam hari tidak memiliki perubahan yang drastis, maka penyiraman dapat dibantu dengan air es yang dilakukan pada tengah malam.

Sumber: 8Villages